IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

SABTU, 16 NOVEMBER 2024

Jumat, 22 November 2024

Solidaritas Kepada Masyarakat Melayu Rempang, Polrestabes Medan Kawal Aksi Demo Massa AMMBU

Personil Polrestabes Medan saat mengawal aksi demo ratusan massa dari Aliansi Mufakkir Mabdaty Bersama Umat (AMMBU) Sumatera Utara, di Masjid Raya Al Mashun Medan, Sabtu (23/9/2023). (Foto: Ist)

MEDAN, TOPKOTA.co – Polrestabes Medan mengawal aksi demo ratusan massa dari Aliansi Mufakkir Mabdaty Bersama Umat (AMMBU) Sumatera Utara, di Masjid Raya Al Mashun Medan, Sabtu (23/9/2023).

Aksi damai yang dilakukan massa itu untuk menunjukan solidaritas kepada masyarakat Melayu Rempang. “Massa berjumlah 500 orang yang ikuti aksi damai di Masjid Al Mashun Medan,” ucap Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda SH SIK kepada wartawan.

Aksi damai itu juga mendapatkan pengamanan yang dipimpin Kompol Kamdani SAg MH Plh Kapolsek Medan Kota/Ka Pam Objek, dan didampingi AKP Adlarsen Lambas Parto SH Waka Pam Objek, Ipda Udur Roselina Siagian Kaurmintu Sat Lantas/Padal Negosiator, Ipda Rikson Manurung Kasubnit 1 Dalmas Sat Samapta/Padal 1 Dalmas Awal.

“Selain itu, personel yang melakukan pengamanan terdiri dari Ton Negosiator, Ton Dalmas Awal, Tim Media, Tim Kesehatan, anggota Sat Lantas, Sat Intelkam, Sat Reskrim Si Humas Polrestabes dan Si Propam,” tambah Kombes Valentino.

Personil Polrestabes Medan saat mengawal aksi demo ratusan massa dari Aliansi Mufakkir Mabdaty Bersama Umat (AMMBU) Sumatera Utara, di Masjid Raya Al Mashun Medan, Sabtu (23/9/2023). (Foto: Ist)

Sementara itu, kordinator aksi Rosyadi Izzudin Nus mengaku mengutuk perampasan tanah warga di Pulau Rempang dan berbagai aksi tindakan kasar aparat terhadap warga Rempang. “Menolak kebijakan pembangunan proyek Rempang Eco City dan investasi perusahaan China Xinyi Glass Holdings Limited,” paparnya.

Kepala Suku Adat Melayu Deli menyampaikan aspirasi dengan tertib mengharapkan kepada penguasa pemerintah melindungi rakyatnya dari penjajahan yang berkedok investasi.

Orator menyampaikan wajib dikembalikan hak rakyat Rempang, wajib dibatalkan proyek Rempang Eco City, kembalikan tanah rempang kepada masyarakat, kembalikan tanah milik rakyat.

Sementara itu, Ustaz M Tami Abdillah menyampaikan bahwa kepada pemerintah yang berwenang kembalikan hak Rempang, dan kepada oligarki agar mengembalikan tanah Rempang kepada masyarakat.

Masih di tempat yang sama, Ulama Aceh Sepakat Buya Mustar menyampaikan bahwa kalau memang cinta NKRI kembalikan hak rakyat. “Kalau kita kumpulkan Melayu di Kota Medan ini penuh dengan jumlah ribuan, kami meminta kepada aparat negara bersifat adil, bapak polisi apapun agamanya akan dimintai pertanggung jawabannya di hari akhir nanti, tolong jangan dipertahankan kezoliman,” katanya.

Sekitar pukul 11.50 WIB, rangkaian kegiatan aksi damai telah selesai. “Massa membubarkan diri, dilanjutkan apel konsolidasi, situasi aman kondusif, ” jelas Kapolrestabes Medan Kombes Valentino. (red)