MEDAN, TOPKOTA.co — Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution akhirnya buka suara terkait desakan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan agar dirinya dihadirkan sebagai saksi dalam kasus dugaan suap proyek jalan yang menyeret mantan Kepala Dinas PUPR Sumut, Topan Obaja Putra Ginting.
Bobby menegaskan dirinya siap memberikan keterangan di persidangan jika memang dibutuhkan.
“Tanya mereka saja, tanya saya, saya selalu sampaikan masih sama seperti dari awal sampai sekarang. Kalau dibutuhkan keterangan, siapapun dari Pemprov Sumut, kita siap,” ujar menjawab wartawan, Senin (29/9).
Meski begitu, Bobby mengaku hingga kini belum menerima surat panggilan resmi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Surat panggilan belum ada,” katanya singkat.
Pernyataan Bobby muncul setelah majelis hakim menilai kehadiran gubernur sangat krusial untuk memperjelas alur kebijakan anggaran proyek. Hakim Ketua Khamozaro Waruwu bahkan secara terbuka meminta JPU menghadirkan Bobby di ruang sidang.
Hakim menyoroti perubahan Peraturan Gubernur (Pergub) terkait proyek jalan Hutaimbaru–Sipiongot dan Sipiongot–Batas Labuhanbatu yang dilakukan hingga enam kali. Langkah ini dianggap menjadi titik rawan dalam praktik penganggaran, sekaligus membuka ruang permainan proyek.
“Sebagai pucuk pimpinan daerah, gubernur tidak bisa lepas dari tanggungjawab atas kebijakan yang diambil,” tegas Khamozaro.
Dalam perkara ini, Topan Ginting didakwa menerima suap dari dua kontraktor, Muhammad Akhirun Piliang alias Kirun (Dirut PT Dalihan Na Tolu Grup) dan Muhammad Rayhan Dulasmi alias Rayhan (Dirut PT Rona Mora). Keduanya disebut memberikan komitmen fee hingga 5 persen dari nilai kontrak untuk memuluskan proses lelang dan pembayaran proyek.
Kasus ini kembali menyingkap praktik korupsi yang tidak berdiri sendiri, melainkan berjalan sistematis melalui kolaborasi antara birokrat dan kontraktor swasta. Publik kini menanti apakah Bobby benar-benar akan hadir di persidangan, serta sejauh mana keterangannya dapat membuka tabir gelap dugaan manipulasi anggaran di tubuh Pemprov Sumut.
Sebagaimana diketahui antara Bobby Nasution dan Topan Ginting memiliki hubungan spesial sejak menantu mantan Presiden Jokowi tersebut menjabat Wali Kota Medan. Karier Topan Ginting meroket drastis di lingkungan Pemko Medan dimana dirinya mencapai jabatan tertinggi sebagai Penjabat Sekretaris Daerah. Tak heran sampai publik mencap keduanya sebagai ‘bestie’ politik, terlebih Topan Ginting berperan aktif dalam pemenangan Bobby Nasution sejak Pilkada Medan 2020 lalu. (Ayu)