MEDAN, TOPKOTA.co – Konflik maupun perselisihan adalah dua hal yang mungkin saja terjadi dalam kehidupan kita. Terdapat beragam hal yang bisa menjadi sebab dari setiap masalah tersebut. Namun, tentu saja biasanya hal ini terjadi dikarenakan sebuah kesalahpahaman. Oleh karena itu, sebagai Muslim yang baik sudah sepatutnya kita mampu untuk mencari tahu terlebih dahulu penyebab utama dari konflik yang timbul.
Hal ini termasuk ke dalam salah satu langkah menyelesaikan masalah menurut pandangan Islam. Mencari tahu penyebab utama konflik yang timbul dikenal juga dengan sebutan tabayyun. Dalam bahasa Indonesia, tabayyun memiliki arti klarifikasi. Tujuan dari langkah ini adalah mencari kejelasan dari informasi yang terlanjur simpang siur yang juga merupakan penyebab dari timbulnya fitnah dan perselisihan yang terjadi.
Allah SWT memerintahkan hamba–Nya untuk dapat memanfaatkan langkah ini dalam upaya menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi. Dalam Al–Qur’an, Allah berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu” (QS. Al – Hujurat: 6).
Ayat di atas dengan jelas menerangkan tentang perintah Allah SWT terkait tuntunan pada umat Muslim untuk dapat berhati–hati dalam menerima informasi yang belum diketahui kebenarannya. Sebagai hamba–Nya kita dianjurkan untuk tidak tergesa–gesa dalam merespon berita yang sampai ke telinga. Tentu, akan sangat baik jika kita dapat mencari tahu terlebih dahulu fakta yang ada.
Hal ini memiliki tujuan untuk menghindari diri kita dari rasa penyesalan yang mungkin terjadi di kemudian hari. Ya, ketergesaan kerap kali menimbulkan masalah baru. Oleh karena itu, selain bertabayyun, kita juga dianjurkan untuk dapat lapang dada dalam menghadapi masalah yang ada. Semuanya tentu saja dilakukan agar diri kita dapat dijauhkan dari segala macam fitnah yang kejam.
Akhir akhir ini di Indonesia khususnya di Sumatera Utara sering kali terjadi konflik masalah pertanahan yang berujung adanya perselisihan, dan akibatnya menyeret tokoh agama yang berpengaruh untuk menggerakan jama’ah, dan menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya tanpa adanya tabayyun terlebih dahulu.
Hal ini, maka perlu diwaspadai bagi para Pemuka Agama yang mau diadu domba oleh segelintir orang demi kepentingan pribadi dengan embel-embel untuk kemaslahatan ummat. Apalagi ini memasuki tahun politik, hendaknya setiap adanya persoalan, perlu cek dan ricek, agar kita tidak mudah diadu domba.
Tabayyun adalah solusi yang solutif bagi kalangan ummat Islam, apalagi terkait persoalan pertanahan di Sumatera Utara, maka para pemuka agama hendaknya saling ingat mengingatkan, manakala diantara pemuka agama yang akan di manfaatkan untuk kepentingan tertentu.
Oleh: KH Akhmad Khambali SE MM (Pengasuh Pondok Pesantren Wirausaha Ahlul Kirom dan Pengasuh Majlis Sholawat Ahlul Kirom)