MEDAN, TOPKOTA.co – Dirkrimum Poldasu Kombes Pol Sumaryono, angkat suara terkait maraknya pemberitaan soal penampungan minyak solar ilegal dan olahan dari Aceh, Peurlak beberapa hari belakangan ini.
Lokasi itu sendiri terpantau berada di salah satu gudang yang bertuliskan doorsmer di Jalan KL Yos Sudarso tepatnya depan RS Baktiar Jafar masuk simp Jalan Seruwe, Kecamatan Medan Labuhan, seakan kebal hukum.
Gudang itu sendiri disebut-sebut milik pria inisial RD. Kepada wartawan, Dirkrimum Poldasu Kombes pol Sumaryono menegaskan akan mengintruksikan Polres Pelabuhan Belawan untuk berindak.
“Terima kasih informasinya, bang. Secepatnya akan kita instruksikan Polres Pelabuhan Belawan segera menindaknya,” tegas Kombes Pol Sumaryono, kemarin.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, warga resah mengingat kawasan tersebut padat rumah pemukiman warga yang rawan akan kebakaran. Modus operandi gudang itu terbilang halus dan mendapatkan dukungan dari sejumlah pihak tertentu, kejahatan ekonomi itu belum tersentuh aparat penegak hukum (APH) negara ini.
“Gudang ini dulu tempat minyak siong mobil tangki, sempat redup dan sekarang sudah ada juga minyak olahan dari minyak asal Aceh Perlak. Tapi belakangan aktif lagi namun pengusahanya berganti pakai nama Sulis,” kata warga sekitar yang enggan namanya di sebutkan.
Diduga, minyak solar yang masuk ke gudang itu adalah hasil penggelapan peruntukan dari stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Terpantau di lokasi, Senin kemarin, terlihat mobil tangki biru putih ukuran 8000 Liter masuk kedalam gudang untuk membongkar muatannya ke dalam gudang tersebut seakan tidak takut dengan resiko kebakaran dan aparat penegak hukum.
Untuk meringankan harga produksi, minyak itu dicampur dengan minyak solar asal Aceh atau hasil pengeboran minyak ilegal.
Setelah tercampur, minyak itu dijual kepada beberapa pengusaha kapal perikanan dan industri diberbagai daerah dengan harga diatas minyak bersubsidi dan dibawah minyak non bersubsidi.
“Kami resah dengan keberadaan gudang itu karena standart operasional pengamanan (SOP) gudang itu tidak sesuai. Itu sebabnya kami berharap gudang itu segera ditutup,” ujar pria berkaos hitam itu.
Lanjutnya, gudang itu rawan terhadap kebakaran terutama saat cuaca panas seperti sekarang ini. Mengingat banyak rumah penduduk yang mudah terbakar di sekitar gudang itu. (Ayu)