SERGAI, TOPKOTA.co – Wakil Bupati Serdang Bedagai (Wabup Sergai) H. Adlin Tambunan menerima tim perwakilan Korea CUIYC Private Limited Korea, di Komplek Kantor Bupati Sergai di Sei Rampah, Jumat (26/5/2023).
Sambutan Wabup Adlin Tambunan dibuka dengan memperkenalkan Kabupaten Sergai yang merupakan salah satu sentra produksi padi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Adlin menjelaskan, luasan wilayah Kabupaten Sergai 190.000 hektare dan seluas ± 100.000 hektare adalah perkebunan yang dikelola oleh BUMN dan perkebunan rakyat. Sedangkan ± 40.000 hektare pertanian tanaman pangan dan ± 50.000 hektare adalah permukiman.
Ia melanjutkan, setiap tahunnya usaha tani padi sawah dapat dilakukan sebanyak dua kali dengan indeks pertanaman (IP) 2, untuk memenuhi kebutuhan pangan di Tanah Bertuah Negeri Beradat.
“Dari segi sosial ekonomi, usaha tani padi sawah mampu meningkatkan pendapatan petani karena masyarakat Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat menjadikan padi sebagai sumber makanan pokok.
Tanaman padi merupakan tanaman penghasil beras yang produksinya diupayakan ketersediaannya sepanjang tahun karena dibutuhkan sebagai bahan makanan pokok,” terangnya lagi.
Berdasarkan keputusan Bupati Sergai No. 866/18.28/tahun 2021 tentang penetapan perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan di Kabupaten Sergai, ia menjelaskan lagi luas lahan baku sawah (LBS) sebesar 28.898,74 hektare, dengan luas lahan cadangan pertanian pangan berkelanjutan (LCP2B) sebesar 2.701 hektare.
“LCP2B adalah lahan potensial yang dilindungi pemanfaatannya agar kesesuaian ketersediaannya tetap terkendali untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan pada masa yang akan datang.
Jerami padi adalah bagian vegetatif dari tanaman padi (batang dan daun). Jerami padi merupakan tanaman padi yang telah diambil padinya, sehingga tinggal batang dan daunnya yang merupakan bagian dari hasil panen padi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Jerami padi terdiri atas daun, pelepah daun, dan ruas. Ketiga unsur ini relatif kuat dikarenakan mengandung unsur silika dan selulosa,” paparnya lagi.
Tingginya produksi padi di Indonesia menurut Wabup Sergai membuat jumlah hasil sampingan dari tanaman padi seperti jerami dan sekam juga tinggi. Selama ini, katanya, jerami dan sekam padi sering dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat pupuk organik atau pakan ternak. Sekitar 36-62 % jerami di Indonesia dibakar atau dikembalikan ke tanah sebagai kompos, 31-39 % digunakan sebagai pakan ternak, dan sisanya 8-16 % digunakan untuk keperluan industri.
“Jumlahnya selalu melimpah saat musim panen tiba sehingga perlu diolah dengan baik agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Limbah tanaman padi berupa jerami ini belum banyak dimanfaatkan oleh petani. Masih banyak petani yang membakar jeraminya setelah padi dipanen. Sekitar 75% petani membakar jerami padi nya di sawah,” katanya.
Adlin berharap dengan rencana kerja sama pengelolaan jerami padi menjadi bio mass di Kabupaten Sergai dapat diproses menjadi bahan bio mass dan mempercepat proses pemasakan buah holtikultura di Kabupaten Sergai.
“Semoga rencana kerja sama antara Pemkab Sergai dan perwakilan Korea CUIYC Private Limited Korea ini dapat menjadi pendorong bagi kita untuk mendukung peningkatan pendapatan ekonomi bagi petani serta kesejahteraan penduduk khususnya di Kabupaten Sergai,” tandasnya.
Ikut mendampingi Wabup dalam kegiatan ini antara lain Kaban Kesbangpol Sergai Drs. Nasrul Azis Siregar, Kadis Perindagsar Sergai Roy Christian Paul Sitorus Pane AP, M.Si, dan Sofian Yoo Kim Manajer Korea CUIYC Private Limited Korea yang berasal dari Singapura dan Thailand. (End)