IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Ketua Tim Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Kunjungi Istana Niat Lima Laras

Ketua Tim Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Dwi Fajariyatno bersama rombongan saat melakukan kunjungan ke Istana Niat Lima Laras, di Kecamatan Nibung Hangus, Rabu (20/3/2024). (M Saini)

BATUBARA, TOPKOTA.co – Dalam rangka studi teknis rehabilitasi Istana Niat Lima Laras, Ketua Tim Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Dwi Fajariyatno bersama rombongan melakukan kunjungan ke Istana Niat Lima Laras di Kecamatan Nibung Hangus, Rabu (20/3/2024).

Kedatangan Tim Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II disambut Sekda Batubara Norma Deli Siregar bersama Kadisporabudpar Sapri, Kadis Perpustakaan Elpandi, Kadis Kominfo Edwin Aldrin Sitorus, Kadis PUTR Kurnia Lismawati dan Kepala Bappelitbangda Arif Hanafiah, di ruang Sekda Batubara Kecamatan Lima Puluh.

Sementara, Tim Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II yang diketuai Dwi Fajariyatno beranggotakan Thamrin Junaidi Nadapdap, M Fachri Amri, Nasrul Hamdani, Dharma Kelana Putra, Wahyu Widayat dan Eri Budiyanto.

Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II adalah unit pelayanan teknis di lingkungan KementerianPendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, yang mempunyai tugas melaksanakan pelestarian cagar budaya dan objek pemajuan kebudayaan di Provinsi Sumatera Utara. Salah satu tugasnya adalah melaksanakan penyelamatan dan pengamanan cagar budaya.

Istana Niat Lima Laras di Kecamatan Nibung Hangus, Rabu (20/3/2024). (M Saini)

Kunjungan Balai Pelesatarian Kebudayaan Wilayah II di Kabupaten Batunara untuk melakukan koordinasi dalam kegiatan studi teknis pelestarian Istana Niat Lima Laras. Hasil yang diperoleh adalah berupa penetapan Istana Niat Lima Laras menjadi cagar budaya.

Dwi Fajariyatno mengatakan, Istana Niat Lima Laras dapat dikembangkan sebagai situs budaya yang menarik dan akan dikunjungi banyak wisatawan, contohnya seperti Istana Siak. “Hal ini diharapkan dapat mengangkat perekonomian di wilayah sekitar istana, seperti tumbuhnya pusat kuliner, souvenir, transportasi dan akomodasi,” sebutnya. (Solong)