IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Kepala Ketua PUK F.SPTI-KSPI Kelurahan Tembung Pecah Dikeroyok, Istri: “Apa Nunggu Nyawa Suami Saya Melayang Dulu Baru Polisi Bergerak”

Ketua PUK F.SPTI-KSPI Kelurahan Tembung Erdianto Hutabarat saat dirawat di Rumah Sakit Haji Medan, Selasa (13/2/2024). (Foto: Rudi)

MEDAN, TOPKOTA.co – Kisruh antara PUK F.SPTI-KSPI Kelurahan Tembung dengan organisasi yang sejenis dengan mereka, berujung penganiayaan. Kali ini, Ketua PUK F.SPTI-KSPI Kelurahan Tembung Erdianto Hutabarat dikeroyok saingan organisasinya, sehingga menyebabkan kepalanya pecah, dan darah mengucur keluar dengan deras dari kepalanya.

Hal ini diketahui wartawan dari Nirwana Sitepu (38) istri dari Erdianto Hutabarat ketika membuat laporan pengaduan ke Polrestabes Medan, Rabu (14/2/2024).

Kepada wartawan, warga Jalan Bersama Gang Puskesmas Medan Tembung Sumatera Utara ini mengaku sangat shock saat menerima kabar dari salah satu anggota suaminya, bahwasanya suaminya berada di rumah sakit akibat menjadi korban pengeroyokan dan penganiayaan, yang diduga dilakukan oleh beberapa orang yang diketahui dari organisasi saingan suaminya di Kelurahan Tembung, pada Selasa 13 Februari 2024 sekira pukul 19.00 WIB.

Mendapat kabar tersebut lanjutnya, dia bersama anaknya mendatangi RS Haji Medan untuk melihat keadaan suaminya yang sedang dirawat. Saat itu, dia melihat kepala suaminya sedang dijahit oleh dokter, karena darah keluar dengan deras. Namun dia masih bersyukur, suaminya masih kuat dan sadar saat menjalani perawatan itu.

Lanjutnya, bahwa aksi penganiayaan serupa sudah tiga kali dialami oleh suaminya, dan sudah berulang kali dilaporkan ke pihak kepolisian. Namun, sampai saat ini para pelakunya tidak kunjung ditangkap.

“Suami saya juga pernah mendapat penganiayaan dan pengancaman, dan sudah melapor ke kantor polisi pada Desember 2023 lalu, tapi anehnya proses hukumnya terkesan jalan di tempat, sehingga kemungkinan pelaku menganggap mereka kebal hukum dan sepele dengan penegak hukum, dan mereka kembali menganiaya suami saya sampai kepalanya pecah. Apa menunggu nyawa suami saya melayang baru polisi bergerak,” ungkap Nirwana sambil meneteskan air mata.

Ketua PUK F.SPTI-KSPI Kelurahan Tembung Erdianto Hutabarat saat dirawat di Rumah Sakit Haji Medan, Selasa (13/2/2024). (Foto: Rudi)

Sambungnya, ada 2 laporan yang sudah dilaporkan ke Polrestabes Medan terkait penganiayaan yang dialami suaminya, yang pertama kasus pengeroyokan yang terjadi di Gudang Pajar Agung, korbannya anggota suaminya bernama Malih.

“Salah satunya Laporan Polisi Nomor: LP/B/4127/XII/SPKT/Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara tanggal 12 Desember 2023 lalu, suami saya bersama anggotanya Rahmali pada Selasa 12 Desember 2023 sekira pukul 14 00 Wib, diundang melalui telepon oleh Pemilik Gudang Pajar Agung yang beralamat di Jalan Letda Sujono Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung Sumatera Utara, diminta untuk datang ke Gudang tersebut. Setibanya di Gudang Pajar Agung, didalam diketahui sudah ada Bobby dan Kawan-kawan anggota Federasi Serikat Pekerja Transportasi Seluruh Indonesia (PUK FSP.TSI.K.SPSI) Kelurahan Tembung, lalu antara dua kubu cekcok mulut membahas masalah keabsahan dan legalitas SPTI dan SPTSI organisasi masing-masing kubu,” ungkap Nirwana Sitepu berdasarkan keterangan suaminya.

Sehingga, terjadi penganiayaan dan pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh Bobby dan kawan-kawan. “Pada Kamis (21/12/2023) lalu, saya pikir permasalahan tersebut sudah selesai dan diselesaikan di kantor polisi,” imbuhnya

Kemudian lanjutnya, pada hari Rabu tanggal 13 Desember 2023 sekira pukul 11 00 Wib, saat suaminya duduk di warung dekat Gudang Intan Jalan Letda Sujono. Tiba-tiba datang beberapa orang yang diketahui merupakan anggota SPTSI, beberapa orang menghampiri suaminya,

“Karena merasa ada firasat tidak baik, lalu suami saya berusaha meninggalkan orang-orang yang datang menghampirinya. Lalu salah satu dari mereka bilang jangan pergi kau, kumatikan kau. Terlihat salah seorang mengambil balok di sebelah kios stempel dan beberapa orang yang lainnya bersiap mengejar, lalu suami saya langsung pergi untuk menyelamatkan diri,” terangnya.

“Dan sekarang terjadi lagi pengeroyokan dan penganiayaan terhadap suami saya, sehingga suami saya masuk rumah sakit. Apa harus nunggu melayang nyawa suami saya dulu baru ditangkap para pelaku ini,” katanya.

Atas kejadian tersebut, Nirwana Sitepu merasa keberatan serta was-was dan resah, dan meminta perlindungan kepada pihak kepolisian, dengan melaporkan kejadian tersebut di Polrestabes Medan, Selasa (13/02/2024). Dia juga berharap agar pihak kepolisian segera menangkap para pelaku pengeroyokan dan penganiayaan terhadap suaminya,

Sementara, Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Jama Kita Purba saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp terkait laporan korban dan istri korban berjanji akan memeriksa kembali perkembangan laporan tersebut. (Rudi)

BERITA TERKINI

BERITA TERPOPULER