TANAH KARO, TOPKOTA.co – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-39 Tingkat Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Tahun 2024 resmi ditutup oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Sekretariat Provinsi Sumatera Utara Effendy Pohan, di Astaka MTQ Ke-39 Jalan Sipirok Sidempuan, Jumat (28/6/2024) malam.
MTQ tersebut diikuti sebanyak 1.332 peserta dari 33 Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara, yang dilaksanakan selama 9 hari dengan berbagai cabang yang diperlombakan, diantaranya cabang seni, hafalan, tafsir, syarhil, kaligrafi, dan karya tulis ilmiah Alqur’an.
Informasi yang dihimpun kru Topkota.co dari Ari Aliyansah salah satu Kafilah sebagai Pelatih Seni Kaligrafi utusan Kabupaten Tanah Karo mengatakan, bahwa Kafilah Kabupaten Karo cetak rekor sejarah baru setelah berhasil meraih penghargaan diberbagai cabang.
Diantaranya, Juara Harapan 3 Tilawah Anak-Anak Putra atas nama Fathan Qoriba, Juara Harapan 3 Hapalan 1 Juz dan Tilawah putri atas nama Erin Zelia Nawawi, Juara 3 Kaligrafi Kontemporer Putra atas nama Muhammad Diandra, dan Juara 3 Kaligrafi Digital Putra atas nama Fahmi Firmansyah.
Lanjut dikatakan Ari Aliyansah, informasi yang ia terima kalau Kafilah Tanah Karo terakhir mendapat penghargaan Juara Harapan 1 pada ajang MTQ tingkat provinsi di tahun 2000, dan itupun hanya di satu cabang saja setelah 24 tahun lamanya, dan di tahun 2024 ini kafilah Tanah Karo berhasil mendapat empat penghargaan.
“Kita patut bersyukur atas prestasi yang didapatkan generasi penerus Tanah Karo tersebut. Dengan mengikuti ajang MTQ tingkat provinsi ini, terjalin silahturahmi serta terwujudnya generasi muda yang ber akhlakul jarimah, religius, dan qur`ani,” ungkapnya.
Ari Aliyansah yang juga menjabat sebagai KUA Mardinding mewakili Kafilah Tanah Karo mengucapkan banyak terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Karo dan seluruh warga Tanah Karo, yang telah mendukung, mendoakan serta turut hadir menyaksikan MTQ ke-39 Sumut di Tapanuli Selatan.
“Mudah-mudahan kedepannya Tanah Karo semakin berprestasi dalam ajang perlombaan keagamaan dimanapun itu dilaksanakan,” ujarnya.
“Dengan prestasi yang diraih saat ini, kami juga berharap kepada Pemerintah Kabupaten Karo agar terus mendukung pelaksanaan MTQ kedepannya, dan jangan hanya tingkat kabupaten, kalau bisa dimulai dari tingkat perdesaan hingga kecamatan. Tak hanya sampai disitu, alangkah baiknya cabang lomba diperbanyak seperti yang ada pada tingkat provinsi. Karena cabang yang dilombakan pada MTQ tingkat Kabupaten Karo masih sangat sedikit dibandingkan apa yang dilombakan pada tingkat Provinsi Sumatera Utara,” akhirnya berharap. (Bambang Sembiring)