IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Dukun Palsu Habisi Nyawa Pasiennya di Percut Seituan

MEDAN, TOPKOTA.co – Mengaku kesal karena ‘pasiennya, tidak membawa uang sesuai dengan perjanjian seorang dukun palsu nekad membunuh Kwek Tjui ,67, warga Kecamatan Medan Sungal, Sabtu (16/8).

Akibat perbuatannya itu, tersangka Alfian ,57, dukun palsu yang mengaku bisa menggandakan uang tersebut, terpaksa ditembak oleh personel Reskrim Polsek Medan Tembung.

Wakapolrestabes Medan, AKBP Rudy Silaen menerangkan, sebelumnya korban Kwek Tjue berjanji akan membawa uang tunai Rp100 juta untuk digandakan. Namun saat waktu yang ditentukan tiba, korban hanya membawa uang Rp 1,1 juta.

“Pelaku kesal karena janjinya korban bawa uang Rp 100 juta. Nyatanya korban bawa Rp 1,1 juta,” sebut Wakapolrestabes Medan AKBP Rudy Silaen, Senin (25/8).

Saat korban bersama anaknya berinisial E ,39, tiba di rumah pelaku, pelaku mengajak korban keluar dengan dalih untuk melakukan ritual. Namun dalam perjalanan, korban dibunuh dengan cara dibacok menggunakan sebilah parang di Desa Tanjungrejo Kecamatan Percut Seituan.

“Korban diajak keluar, untuk mandi secara ritual. Terus pelaku membeli kelapa dan meminum airnya. Lalu korban disuruh minum air kelapa juga, saat minum itu pelaku membacok bagian belakang kepala korban hingga tewas,” tutur Rudy Silaen.

BACA JUGA:  Kapten dan Resepsionis D’ Red KTV & Club Ditangkap Jual Pil Ekstasi

Usai memastikan korban tewas, pelaku kembali ke rumah dan menemui E. Di sana, E pun diminta pelaku untuk menjalankan ritual dengan duduk membelakangi pelaku. Saat itu, pelaku membekap E dan menganiayanya.

“Disitu pelaku mencoba memperkosa anak korban. Karena anak korban melawan, keduanya terlibat perkelahian,” lanjut Rudy Silaen.

Karena tak mau dinodai, E melakukan perlawanan dengan pelaku hingga pelaku tersungkur. Setelah mendapat kesempatan, perempuan yang diketahui atlet Muaithai itu kabur dari rumah tersebut dan meminta pertolongan warga.

“Anak korban menendang kemaluan pelaku hingga pelaku pingsan. Saat itu anak korban kabur dan meminta pertolongan warga,” ujar Wakapolrestabes.

Selanjutnya, anak korban melaporkan peristiwa tersebut kepada kepala dusun dan diteruskan ke Polsek Medan Tembung.

Tersangka Alfian akhirnya berhasil diringkus polisi. Saat hendak ditangkap, tersangka Alfian berusaha melarikan diri sehingga kakinya ditembak petugas.

Saat diinterogasi, tersangka Alfian mengaku tidak memiliki kemampuan menggandakan uang. Hal itu dilakukannya sebagai modus agar korban mau membawa sejumlah uang.

“Aku membutuhkan uang untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan membujuk rayu korban agar mau menggandakan uang kepadanya. Sebenarnya nggak bisa (gandakan uang). Itu cuma modus aja biar dia (korban) bawa uang. Saya lagi butuh uang untuk kerja sehari-hari,” ucapnya.

BACA JUGA:  Berdalih Sumbangan Perbaikan WC, Kepsek dan Komite SMAN1 Aek Kuasan Kutip Rp.120.000/Siswa

Tersangka Alfian pun mengaku kalap karena korban tidak membawa uang sesuai kesepakatan. “Janjinya Rp100 juta, terus turun jadi Rp 20 juta, tiba-tiba dia bawa uang Rp1,1 juta,” ujar tersangka Alfian yang mengaku kalap dan membunuh korban. (Ayu)

BERITA TERKINI

BERITA TERPOPULER