IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Dialog Kebangsaan di USU, BNPT Berkolaborasi Dengan Komisi XIII DPR RI Bangun Kerangka Persatuan

MEDAN, TOPKOTA.co –   Korupsi pada tingkat tertentu sama bahayanya, bahkan bisa lebih berbahaya dibanding terorisme. Bila teroris merusak satu titik, sementara budaya korupsi atau korupsi pada skala besar yang terstruktur akan menghancurkan segala tatanan kehidupan berbangsa.

Pernyataan itu disampaikan Tuan Guru Batak (TGB) Syekh Dr H Ahmad Sabban elRahmaniy Rajagukguk MA, dalam Dialog Kebangsaan dan berbuka puasa bersama di Kampus USU, pada Senin, 24 Maret 2025.

Dialog Kebangsaan ini dilaksanakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berkolaborasi dengan Komisi XIII DPR RI membangun kerangka persatuan melalui Dialog Kebangsaan di Digital Learning Center Building Universitas Sumatera Utara (USU), Medan.

Tuan Guru Batak menegaskan, kalau negara ingin damai dan terlindung dari terorisme, maka bukan hanya penguatan aparat keamanan, tapi penting menegakkan prinsip keadilan sosial terkhusus penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.

Disamping penegakan pilar ideologi bangsa, juga diperlukan pemahaman agama yang moderat dan benar, keadilan dan pemerataan kesejahteraan. Memerangi kejahatan korupsi menjadi syarat utama melenyapkan terorisme.” pungkas Syekh Dr H Ahmad Sabban elRahmaniy Rajagukguk.

BACA JUGA:  Polrestabes Medan Ajak Warga di Jalan Adinegoro Patuhi Prokes

Kegiatan bertema “Dialog Kebangsaan Dalam Rangka Memperkuat Persaudaraan Untuk Menjaga Keutuhan Bangsa” menghadirkan keynote speaker Wakil Ketua Komisi DPR RI Sugiat Santoso, S.E., M.S.P., dan dihadiri Deputi 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Sudaryanto, S.E., M.Han., dan Rektor USU Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si, Direktur Pencegahan BNPT Prof. Dr. Irfan Idris, M.A., dan Ketua Kadin Sumut Firsal Ferial Mutyara, dan juga dihadiri hampir 300 peserta yang terdiri dari tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas, partai politik, dan mahasiswa.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Sugiat Santoso menyatakan bahwa target kegiatan dialog kebangsaan ini, pertama untuk mengapresiasi kinerja BNPT dibawah komando Kepala BNPT Komjen Pol. Eddy Hartono. Selama kepimpinan Eddy Hartono, BNPT mampu zero terrorist attack.

“Kita sudah lama tidak mendengar ada teror dibawah Kepala BNPT Komjen Eddy Hartono. Alhamdulillah kita Komisi XIII akan selalu suporter seluruh program BNPT, baik anggaran dan regulasi,” tegas Sugiat Santoso yang juga Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumut.

BACA JUGA:  Panitia Pelantikan IWO Indonesia DPW Sumut Terbentuk

Sementara itu, Deputi 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Sudaryanto, S.E., M.Han menjelaskan, kegiatan ini sangat penting menguatkan wawasan kebangsaan masyarakat menuju Indonesia Emas 2045.

Untuk kedepannya, diharapkan Indonesia bisa menjadi bangsa hebat, maju, dan disegani bangsa-bangsa di dunia. “Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan kegiatan ini. Dialog atau diskusi kebangsaan seperti ini sangat bagus untuk menyatukan persepsi bagaimana kita kedepan akan menjadi bangsa yang hebat dan maju,” kata Sudaryanto.

Pada kesempatan itu, Rektor USU Prof. Dr. Muryanto Amin, S. Sos., M.Si mengucapkan terima kasih atas kepercayaan BNPT dan Komisi XIII DPR RI menjadikan USU sebagai tempat kegiatan Dialog Kebangsaan ini.

“Ini membuktikan bahwa Sumut sebagai miniatur Indonesia bisa menjadi tempat kehidupan yang damai, aman, tentram di tengah perbedaan yang ada.Kebangsaan itu harus dipupuk, dirawat, dibesarkan, dan kalau berbuah dibagikan tentu akan dinikmati seluruh masyarakat. Maka dialog kebangsaan perlu dilakukan terus menerus, dan tidak boleh berhenti di satu titik,” ungkap Muryanto Amin. (Ayu)

BACA JUGA:  Kapolda Sumut Pimpin Pengambilan Sumpah Seleksi Sespimma dan Sespimmen Polri