TANAH KARO, TOPKOTA.co – Walaupun bulan suci Ramadhan akan segera berakhir, kegiatan perjudian berjenis Gamezone ikan – ikan dan dadu tetap terlihat marak di Tanah Karo.
Berlangsungnya kegiatan perjudian inipun sudah disampaikan kepada pihak Kepolisian Resor Tanah Karo, dengan harapan pihak aparatur penegakan hukum dapat melakukan penindakan dengan tegas terhadap seluruh yang berkaitan dengan tindak pidana perjudian, agar tidak timbul pemikiran dimasyarakat luas dugaan dugaan bahwa tindak pidana perjudian tersebut terorganisir.
Dari pantauan wartawan, aktifas perjudian seperti judi mesin tembak ikan ikan tetap eksis berlangsung di tengah Kota Kabanjahe – Berastagi hingga ke pedesaan. Adapun diantaranya seperti di Jalan Sukaraja Munthe (simpang empat), Kede Opung Seputaran Pasar Kaget, Jalan Mumah Purba (Tasima), Jalan Bambu Runcing (Golden), dan di kede Arihta kota wisata Berastagi.
Parahnya, salah satu perjudian dadu dan mesin ikan ikan di Kota Kabanjahe tepatnya di Jalan Sudirman seputaran Plaza Kabanjahe hanya berjarak sekira 3 Km dari Makolres Karo dan hanya berjarak 10 meter dengan Makodim lama tidak tersentuh hukum, bahkan aparat penegak hukum terkesan enggan untuk menutupnya.
Seperti yang diutarakan salah satu warga kota kabanjahe dan juga pemuka agama M Ginting (38) yang mengaku sangat resah akibat maraknya perjudian di Tanah Karo. “Lucu ya, Pandemi Corona kita warga dihimbau untuk jaga jarak, beribadah di rumah, tidak boleh berkerumunan, dan pake masker, tapi tempat perjudian tempatnya manusia berkumpul tidak ditangkapi oleh Polisi. Jangan – jangan aparat-aparat tersebut sudah ditutup matanya,” ujar Ginting.
Terpisah Kapolres Tanah Karo AKBP Yustinus Setyo Indriyono SH SIK yang dihubungi wartawan terkait maraknya perjudian di wilayah hukumnya hanya menyampaikan ucapan terimakasih terkait informasi yang disampaikan wartawan. “Terimakasih atas informasinya,” ujar Kapolres Karo. (Migra sembiring)
