BATUBARA, TOPKOTA.co – Bupati Batubara Ir H Zahir MAP turut merasa prihatin atas apa yang dialami para petani di Kabupaten Batubara. Pasalnya, para petani sering kali mengalami kerugian akibat adanya beberapa faktor permasalahan yang terjadi.
Menurut Bupati Zahir, ada beberapa faktor kerugian petani akibat kerap meminjam modal kepada tengkulak yang suku bunganya terlalu tinggi, kurangnya persediaan pupuk subsidi dan susahnya syarat peminjaman modal di bank.
Hal itu disampaikan Bupati Zahir saat kegiatan sinergi pemerintah, petani dan swasta dalam pembangunan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian, yang digelar di Pendopo Perjuangan Desa Empat Negeri Kecamatan Datuk Lima Puluh, Selasa (19/12/2023).
“Yang selalu dikeluhkan para petani seperti yang saya sebutkan tadi, meminjam modal kepada tengkulak, suku bunganya terlalu tinggi, kurangnya persediaan pupuk subsidi dan susahnya syarat peminjaman modal di bank. Keluhan itu langsung saya terima dari para petani dari berbagai desa pada program Bupati Menyapa Desa,” ujar Bupati Zahir.
Untuk mengatasi hal tersebut, Bupati Zahir memberikan solusi untuk permodalan pertanian yaitu KUR Pertanian melalui PT Bank Sumut. “Program hasil MoU dengan Pemkab Batubara ini menawarkan persyaratan yang mudah seperti bunga rendah dan tanpa jaminan surat tanah.” sebut Bupati Zahir.
Tidak hanya itu saja kata Zahir, ketika petani mengalami gagal panen, PT Bank Sumut yang bekerjasama dengan PT Jasindo akan memberikan biaya ganti rugi dan mensiasati harga gabah di petani tetap stabil.
Pemkab Batubara juga telah membuat MoU dengan PT Wilmar bertujuan agar petani mendapatkan program pendampingan dan pembelian gabah beras dengan harga yang sesuai, dan tidak menekan harga.
Kegiatan yang dilaksanakan ini dihadiri pihak PT Wilmar dan PT Bank Sumut, sekaligus untuk mensosialisasikan program-program kerjasama dengan Pemkab Batubara dalam peningkatan pertanian.
Di akhir acara, Bupati Zahir memberikan sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), KUR Pertanian dan Kartu Tani untuk mempermudah akses dalam mendapatkan keperluan pertanian. (Solong)