MEDAN, TOPKOTA.co – Kaum ibu memadati Gedung Madinatul Hujjaj Asrama Haji Medan, Selasa (16/1/2024), mengikuti Pengajian Akbar Kecamatan Medan Amplas dan Johor. Wali Kota Medan Bobby Nasution yang hadir bersama Ketua TP PKK Medan Kahiyang Ayu Bobby Nasution mengharapkan masyarakat tetap mengutamakan kebersamaan dan persaudaraan dalam menunaikan hak pilih pada Pemilu, 14 Februari mendatang.
Dia menegaskan, kebersamaan harus tetap dijaga meskipun berbeda pilihan. Apapun alasannya, lanjutnya, masyarakat tidak boleh terjebak saling menjelek-jelekkan.
“Yang penting dalam pilpres ini bukan hanya menang, tetapi lihat juga cara kampanyenya. Ada kampanye fitnah, ada kampanye yang menjelek-jelekkan, ada kampanye yang datanya salah. Ini cara-cara yang menghalalkan segala cara. Padahal, kampanye itu bagaimana mengadu gagasan, bagaimana gagasan itu bisa diterima,” ungkapnya.
Di hadapan jamaah pengajian dan pimpinan perangkat daerah, Camat Medan Amplas Andrew F. Ayu dan Camat Medan Johor Andry yang menghadiri kegiatan itu, Bobby Nasution mengatakan, kebersamaan di ibu kota Sumatra Utara ini begitu luar biasa. Medan, sebutnya, kota yang multietnik. Tentu ada berbagai perbedaan budaya etnik. Perbedaan yang dapat menimbulkan gesekan ini dapat dipersatukan oleh agama.
“Karena, tidak satu pun agama mengajarkan permusuhan. Agama bahkan memperkuat persaudaraan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Bobby Nasution juga menyampaikan permohonan maaf jika selama kepemimpinan masih terdapat kekurangan. Orang nomor satu di Pemko Medan ini juga berjanji seluruh pekerjaan yang masih berlangsung saat ini tuntas pada 2024.
Saat itu, Wali Kota juga membuka sesi dialog dengan perwakilan ibu-ibu pengajian. Kesempatan ini pun dimanfaatkan. Beberapa ibu pengajian tunjuk tangan menyampaikan keluhan, antara lain soal jalan rusak di Jalan Speksi di Kelurahan Timbang Deli, banjir di Jalan Menteng VII Gang Setia, dan kebutuhan putaran di Jalan SM Raja, di dekat RS Mitra Medika, serta masalah penyaluran bantuan PKH.
Terkait persoalan infrastruktur, Bobby Nasution langsung memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan Iswar Lubis dan Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi Topan Obaja Putra Ginting turun ke lokasi yang dimaksud paling lama Rabu, 17 Januari untuk guna menindaklanjuti keluhan warga.
Soal bantuan PKH, Bobby Nasution mengatakan ini merupakan program pemerintah pusat. Penerima bantuan warga yang masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Di Medan, sebutnya, sebanyak 250 ribu lebih warga masuk DTKS. Namun, ungkapnya, kuota penerima bantuan PKH yang ditetapkan pemerintah pusat untuk Medan sebanyak 65 ribu.
Mengatasi masalah ini. lanjut Bobby Nasution, pihaknya melakukan kebijakan rotasi penerima bantuan. “Misalnya, di suatu kelurahan ada 100 warga yang masuk DTKS, namun kuota penerima PKH hanya 30. Maka, 30 orang yang tahun lalu telah menerima akan digantikan oleh yang belum menerima, begitu pula di tahun berikutnya,” papar Bobby Nasution seraya menambahkan, untuk warga yang punya usaha dan kebetulan tidak lagi menerima PKH, ada bantuan usaha dari Dinas Koperasi UMK Disperindag Medan.
“Cara ini telah kita lakukan di Kelurahan Sicanang Belawan. Apakah ibu-ibu di Medan Johor dan Amplas juga setuju rotasi penerima PKH?,” tanya Bobby Nasution dan langsung dijawab ‘setuju’oleh ibu-ibu majelis taklim tersebut.
Saat itu juga Wali Kota memerintahkan Camat Medan Johon dan Medan Amplas melakukan pendataan serta berkoordinasi dengan Kepala Dinas Sosial Khoiruddin guna merealisasikan kebijakan rotasi penerima PKH tersebut.
Selain diisi ceramah oleh ustad Muhammad Yasir Tanjung yang mengetengahkan tentang kebersihan hati, kegiatan ini juga dimaknai dengan pemberian bantuan kepada anak yatim piatu dan masyarakat kurang mampu. (Ayu)