PALUTA, TOPKOTA.co – FS (23) perempuan yang mengaku sebagai polisi wanita (Polwan) dan mengelabui korban di Lingkungan VII Desa Kampung Banjir Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta), ternyata sejak kecil mempunyai cita-cita menjadi Polwan.
Hal itu diungkap Kapolres Tapanuli Selatan (Tapsel) AKBP Roman Smaradhana Elhaj kepada wartawan ketika menggelar konferensi pers di Mapolsek Padang Bolak Gunungtua, Rabu (8/6/2022).
Dijelaskan Roman, aksi penipuan itu berawal saat korban meminta pelaku untuk membantu mengurus keluarga korban yang sedang ditahan penegak hukum di Kabupaten Mandailing Natal.
Selain itu, korban juga meminta pelaku untuk mengeluarkan sepeda motor yang sama-sama ditahan dengan keluarga korban tersebut. “Jadi, pelaku berulang-ulang meminta uang kepada korban dengan alasan agar keluarganya yang sedang ditahan bisa diurus,” ujarnya.
Setelah mendapatkan sejumlah uang dari korban, FS langsung pergi ke Padangsidimpuan dengan alasan mengurus keluarga korban. Uang yang didapatnya dari korban langsung dibelikan untuk kebutuhan sehari-hari.
Beragam cara dilakukan FS (23), Polwan gadungan yang menipu korbannya di Lingkungan VII Desa Kampung Banjir Kabupaten Paluta. “Salah satunya sengaja mengedit foto keluarga dengan berseragam anggota TNI,” ujar pria dengan melati dua dipundaknya ini, Rabu.
Menurut Roman, aksi edit foto keluarga tersebut agar korban yakin bahwa dia seorang polisi wanita (Polwan) yang bertugas di Mapolres Tapsel. “Jadi kalau ada yang nanya, khususnya korban, maka foto itu akan ditunjukkan,” ungkapnya.
Dia mengatakan, awalnya pelaku datang ke kampung tersebut hanya berniat untuk mencari kerja. “Jadi, terduga pelaku FS ini hanya tamat sekolah dasar (SD),” ujar Kapolres kepada wartawan.
Ditanya tentang seragam yang dipergunakan pelaku, Kapolres menegaskan bahwa, FS membelinya dari jual-beli online. “Dapat uang dari korban langsung dibelikan ke seragam polisi secara online,” tandasnya. (Ayu)