BENGKULU, TOPKOTA.co – Anggota Komisi V DPR RI melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pintu alur Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, Kamis (03/7/2025). Sidak dilakukan buntut lambannya pengerukan yang dilakukan pihak PT Pelindo.
Rombongan anggota DPR yang terdiri dari Syaiful Huda, Mukhlis Basri, Haryanto, Hamka B Kadi, dan Saadiah Uluputty itu, disambut Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, saat tiba di Bandara Fatmawati Soekarno.
Setibanya di lokasi sidak, Syaiful Huda menyoroti minimnya progres pengerukan alur pelabuhan. Padahal, Presiden Prabowo telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) pada akhir Juni 2025.
“Memastikan paling tidak sementara ini kapal bisa masuk dulu atau bisa keluar. Target minimal tiga hari ini harus dipastikan kapal bisa masuk. Kita pastikan deadline tiga hari ini kapal bisa masuk,” tegas Syaiful dalam pernyataannya.
Tenggat waktu tiga hari itu diberikan untuk mempercepat masuknya kapal pengangkut logistik menuju Pulau Enggano. Guna mempercepat pekerjaan, Syaiful meminta Pelindo untuk menambah alat pengerukan.
“Inpres ini semua problem Pulau Baai, ini dituntaskan dengan mandat sampai 31 Agustus, jadi kalau melihat rentan yang cukup terbatas ini Pelindo harus menambah sebanyak-banyaknya alat pengerukan,” ujarnya.
Sedangkan, Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, meminta dengan tegas agar pihak PT Pelindo tidak kembali mengulur waktu seperti yang terjadi sebelumnya.
“Posisinya sudah harus dikeroyok bersama, variabel kerjanya harus kesiapan alat diperhitungkan. Misalnya tiga unit gak cukup harus dilipatgandakan, jangan sampai sudah dideadline terus akhirnya mundur lagi,” tegas Mian.
Sementara, Direktur Strategi PT Pelindo, Drajat Sulistyo mengaku, kendala utama pada pengerjaan pengerukan adalah cuaca buruk di wilayah perairan Bengkulu.
“Sebenarnya problemnya itu kita menghindari musim dingin Oktober-Februari, itu angin muson membawa pasir luar biasa. Tapi Bengkulu ini badai terus, itu menjadi hambatan,” ujarnya. (Ayu)