IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Pesawat Haji Saudia Terima Ancaman Bom, 442 Jemaah Indonesia Dievakuasi di Bandara Kualanamu

MEDAN, TOPKOTA.co – Sebuah pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5726 yang mengangkut 442 jemaah haji asal Indonesia dari Jeddah menuju Jakarta, terpaksa mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan, Selasa (17/6/2025), setelah menerima ancaman bom yang dikirim melalui surat elektronik oleh pihak tak dikenal.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Lukman F. Faisa mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan dari PT Angkasa Pura Indonesia mengenai ancaman tersebut pada pukul 07.30 WIB. Ancaman yang dikirim lewat email menyebutkan rencana peledakan pesawat yang tengah membawa jemaah haji Kloter 12 JKS.

“Pesawat membawa 207 jemaah laki-laki dan 235 jemaah perempuan,” kata Lukman dalam pernyataan tertulis di Jakarta.

Pesawat akhirnya mendarat dengan selamat di Bandara Kualanamu pada pukul 10.55 WIB dan langsung diarahkan ke area parkir khusus (isolated parking position). Proses evakuasi penumpang dilakukan dengan pengamanan ketat oleh Tim Jihandak dan pasukan Kopasgat yang langsung diterjunkan ke lokasi.

Kepala Penerangan Kopasgat, Kolonel Pas Sumarsono memastikan bahwa seluruh penumpang dalam keadaan selamat dan proses evakuasi berlangsung kondusif. “Evakuasi barang masih berlangsung. Situasi aman dan terkendali,” ujarnya.

BACA JUGA:  APH Diminta Tindaklanjuti Dugaan Penyelewengan Dana Perawatan di Kebun Huta Padang PTPN III, Kerugian Negara Ditaksir 1,4 Miliar

Meski pemeriksaan masih berjalan, hingga berita ini diturunkan belum ditemukan benda mencurigakan di dalam pesawat. Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama I Nyoman Suadnyana menyebut pengecekan terus dilakukan di dalam pesawat maupun di area bandara.

Pihak Kemenhub menegaskan koordinasi intensif terus dilakukan dengan seluruh operator penerbangan, otoritas bandara, dan instansi terkait untuk memastikan keselamatan jemaah serta keamanan penerbangan tetap terjaga. Hingga kini, motif dan identitas pengirim ancaman masih dalam penyelidikan. (Ayu)