Turnamen bergengsi Inalum Cup 2025 kembali diwarnai kontroversi. Pertandingan lanjutan grup A antara PS Pemkab Sergai dan PS Sania Putra yang berlangsung sengit menyisakan kekecewaan bagi pihak PS Pemkab Sergai. Mereka merasa dirugikan akibat sejumlah keputusan kontroversial wasit, termasuk pengeluaran kartu merah kepada pemain dan kartu kuning kepada ofisial tim. Laga tersebut berakhir dengan kekalahan PS Pemkab Sergai 2-1.
Merespons insiden ini, Usman, salah satu tokoh olahraga lokal, menyuarakan harapannya agar PSSI dan Askab segera mengambil langkah tegas.
“Kami berharap PSSI dan Askab segera mengambil tindakan. Jika insiden semacam ini dibiarkan, bagaimana kita bisa membangun regenerasi pemain yang berkualitas?” ujar Usman sitorus.
Ia juga menegaskan pentingnya menjaga reputasi Turnamen Inalum yang telah dikenal sebagai ajang bergengsi. Menurutnya, evaluasi menyeluruh perlu dilakukan agar insiden serupa tidak mencoreng nama baik turnamen.
“Turnamen ini memiliki reputasi besar. Jangan sampai tercoreng hanya karena tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab. Evaluasi menyeluruh sangat diperlukan,” tambahnya.
Sementara itu, Fariz, perwakilan panitia Turnamen Inalum 2025, membantah adanya kecurangan dan memastikan semua pemain yang bertanding telah diverifikasi sesuai aturan.
“Dari hasil verifikasi kami, semua pemain PS Sania Putra sudah memenuhi persyaratan. Jika pihak PS Pemkab Sergai merasa ada pelanggaran, kami terbuka untuk menerima bukti dan klarifikasi,” ujar Fariz.
Ia juga menyampaikan bahwa panitia akan menyerahkan proses evaluasi pertandingan kepada pengawas dan pengambil keputusan yang berwenang.
Pertandingan ini menjadi sorotan karena dianggap menunjukkan lemahnya pengawasan dalam pelaksanaan turnamen. Para pengamat berharap ada perbaikan menyeluruh agar Turnamen Inalum dapat tetap menjadi ajang kompetitif yang menjunjung tinggi sportivitas.
End