SERGAI, TOPKOTA.co – Warga Desa Bartong yang berbatasan dengan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Rezeki Abadi Sambosar (RAS) di Nagori Sambo Saraya Kec. Raya Kahaian Simalungun, mulai mengeluhkan operasional pabrik yang berlangsung 24 jam serta aroma tidak sedap yang dihasilkannya.
Menurut beberapa warga Dusun I Desa Bartong Kec. Sipispis Sergai, aroma tidak sedap dan kebisingan dari mesin pabrik tersebut telah mengganggu kenyamanan mereka sehari-hari. Rizal salah seorang warga menyatakan, bahwa suara mesin yang beroperasi 24 jam itu mengganggu waktu istirahatnya.
“Warga hanya bisa menghirup abu dari truk mereka yang hilir mudik, selain itu bau busuk juga sangat mengganggu,” kata Rizal.
Selain itu, kekhawatiran muncul terkait dampak limbah PKS terhadap lingkungan, terutama Sungai Bahbolon yang menjadi objek wisata andalan di Kabupaten Sergai. Beberapa pekan terakhir, sungai tersebut mengeluarkan aroma busuk yang diduga berasal dari limbah pabrik.

Leo Nardo seorang pemandu wisata arung jeram Sungai Bahbolon mengonfirmasi, bahwa air sungai belakangan ini berbau busuk, memicu kekhawatiran akan tercemarnya sungai tersebut.
Dalam tanggapannya, PT RAS membantah tuduhan tersebut. Menurut J Purba selaku Humas PT RAS, pabrik tidak pernah membuang limbahnya ke sungai. Perusahaan telah memiliki kolam pengelolaan limbah, dan limbah belum mencapai kapasitas penuh.
“Kita sudah membuat master plan untuk pembuangan limbah di areal sawit, bukan ke sungai. Tuduhan pencemaran itu tidak benar,” ungkap J Purba.
Terkait dengan aroma tidak sedap, J Purba juga membantahnya menegaskan bahwa lokasi PKS cukup jauh dari permukiman warga. “Saat ini belum ada kompensasi untuk warga, izin dan pajak berada di wilayah Simalungun,” tambahnya.
Meskipun demikian, kekhawatiran dan keluhan warga terus mengemuka terhadap dampak operasional PKS PT RAS bagi kesehatan dan lingkungan sekitar. (End)