MEDAN, TOPKOTA.co – Memasuki hari keenam Operasi Zebra Toba 2025, Sabtu (22/11/2025), jajaran Polda Sumut menghadirkan pendekatan yang lebih humanis dalam setiap kegiatan di lapangan.
Selain menjalankan tugas-tugas preemtif dan preventif, personel juga menggelar aksi simpatik seperti membagikan kue kepada para pengendara yang melintas sebagai bentuk apresiasi bagi masyarakat yang tertib berlalu lintas.
Sejak pagi, petugas ditempatkan di sejumlah titik strategis untuk melakukan edukasi keselamatan. Kegiatan Dikmas Lantas kembali menjadi fokus utama dengan menyasar beragam kalangan, mulai dari komunitas kendaraan bermotor hingga para pelajar.
Personel memberikan imbauan langsung tentang pentingnya mematuhi rambu, memakai helm SNI, tidak melawan arus, serta menghindari penggunaan ponsel saat berkendara. Pendekatan dialogis ini dilakukan dengan cara lebih santai dan persuasif agar pesan keselamatan lebih mudah diterima masyarakat.
Kegiatan humanis menjadi sorotan pada H6. Aksi berbagi kue kepada pengendara — terutama mereka yang melengkapi kelengkapan berkendara dan mematuhi aturan — mendapat sambutan hangat dari masyarakat.
Suasana positif di lapangan ini menciptakan hubungan emosional yang lebih baik antara petugas dan pengguna jalan, sekaligus membangun kepercayaan publik terhadap pelaksanaan operasi.

Edukasi juga diperkuat melalui penyebaran leaflet keselamatan, pemasangan spanduk, serta sosialisasi di media sosial yang terus meningkat. Dengan memadukan pendekatan personal dan digital, pesan keselamatan lalu lintas dapat menjangkau masyarakat lebih luas.
Kasubdit Kamsel Direktorat Lalulintas Polda Sumut, Akbp Hendri Nupia Dinka Barus, S.H., S.I.K., M.M., menegaskan bahwa pendekatan humanis menjadi salah satu pilar utama Operasi Zebra Toba 2025.
“Kegiatan humanis seperti berbagi kue bukan sekadar simbol, tetapi bagian dari strategi kami untuk mengajak masyarakat merasa lebih dekat dan lebih terlibat dalam mewujudkan keselamatan berlalu lintas. Edukasi tetap menjadi prioritas, dan kami ingin masyarakat memahami bahwa kepatuhan bukan karena takut ditindak, tetapi karena ingin selamat,” ungkapnya.
Wadir Lantas Polda Sumut, AKBP Lutfhi, S.I.K., juga menambahkan bahwa seluruh personel sudah diinstruksikan untuk mengedepankan komunikasi persuasif, pelayanan, dan empati kepada masyarakat.
“Operasi ini dilaksanakan dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Kami ingin menunjukkan bahwa polisi hadir bukan hanya untuk menertibkan, tetapi juga melayani dan membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya keselamatan di jalan raya,” katanya.
Hari ke-6 Operasi Zebra Toba 2025 pun berjalan lancar, kondusif, dan penuh nuansa positif. Dengan kolaborasi, empati, dan edukasi yang terus digencarkan, Polda Sumut berharap masyarakat semakin memahami bahwa keselamatan berlalu lintas adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Operasi akan terus dilanjutkan dengan pola yang adaptif dan lebih mendekatkan polisi kepada masyarakat. (Ayu)









