IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Jumat, 12 September 2025

Warga Tandem Hilir I Gelar Aksi Damai Dukung Proses Hukum Kades Herianto

MEDAN, TOPKOTA.co – Warga Desa Tandem Hilir I, Kecamatan Hamparan Perak, kembali menyuarakan aspirasi mereka terkait tuntutan pemberhentian Kepala Desa Herianto. Pada Kamis, 11 September 2025, ratusan warga menggelar aksi damai di depan Kantor Kejaksaan Cabang Labuhan Deli dengan membawa spanduk berisi dukungan terhadap aparat hukum dalam mengusut kasus dugaan korupsi dana desa yang menyeret nama sang kepala desa.

Aksi damai tersebut mendapat pengawalan ketat dari pihak Kepolisian KP3 Belawan. Dalam orasinya, para warga menegaskan dukungan penuh terhadap Kejaksaan Cabang Labuhan Deli agar segera menuntaskan proses hukum. Tidak lama setelah aspirasi disampaikan, pihak kejaksaan menerima perwakilan warga untuk berdialog langsung dengan Kepala Cabang Kejaksaan Negeri (Kacabjari) Labuhan Deli beserta jajaran.

Dalam audiensi itu, warga mempertanyakan perkembangan kasus hukum yang menjerat Herianto. Kacabjari menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu laporan hasil penyidikan dari Inspektorat Kabupaten Deli Serdang, yang hingga kini belum diserahkan ke kejaksaan.

Selain dugaan korupsi dana desa, warga juga mengungkap sejumlah persoalan lain yang diduga melibatkan kepala desa. Antara lain pungutan liar dalam pembuatan surat ahli waris atas nama almarhumah Sutina dengan biaya sebesar tiga juta rupiah, pungutan pembuatan Surat Keterangan Tanah (SKT) sebesar dua juta tiga ratus ribu rupiah, hingga penjualan tanah di Dusun III Jalan Sayur yang diklaim milik warga, namun justru dijual oleh kepala desa kepada pemilik pabrik arang.

BACA JUGA:  Pengedar Sabu Desa Wosu Diangkut Satres Narkoba Polres Morowali

Menanggapi hal tersebut, pihak kejaksaan menegaskan bahwa selain menunggu laporan terkait dana desa, mereka juga melakukan penyelidikan terhadap dugaan pungutan liar yang dilaporkan warga.

Usai audiensi, warga dan pihak kejaksaan sepakat untuk menunggu hasil penyidikan lebih lanjut. Massa kemudian membubarkan diri dengan tertib, menegaskan komitmen mereka menjaga suasana damai selama memperjuangkan aspirasi. (Ayu)