Serdang Bedagai, 24 Februari 2025 – Warga Dusun 1, Desa Cempedak Lobang, mengalami gatal-gatal setelah terpapar air Sungai Rampah yang diduga tercemar limbah industri.
“Sejak Sabtu, air sungai berwarna hitam, dan banyak ikan mati mengambang,” ungkap Rendi (39), warga yang tinggal tak jauh dari bantaran sungai, Senin (24/2/2025).
Rendi menduga tercemarnya air sungai ini berdampak pada ekosistem, mengingat banyak ikan yang ditemukan mati mengambang di permukaan air.
Menanggapi laporan warga, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serdang Bedagai segera turun tangan dengan mengambil sampel air untuk diuji di laboratorium.
Kabid Pengendali Pencemaran dan Perusakan Lingkungan, Roy R. Sihombing, yang turun langsung ke lokasi menyatakan pihaknya menduga limbah tersebut berasal dari pabrik tepung tapioka di Desa Pergulaan.
“Kami melihat langsung air dari bak penampungan limbah dibuang ke sungai, namun masih menunggu hasil uji laboratorium,” jelasnya.
DLH menegaskan akan memberikan sanksi tegas jika hasil uji laboratorium membuktikan pencemaran melampaui baku mutu lingkungan.
“Jika terbukti bersalah, kami akan melakukan pemanggilan dan memberikan sanksi sesuai hukum yang berlaku,” tegas Sihombing.
Sementara itu, pihak PT Plorindo Makmur, perusahaan yang diduga sebagai sumber pencemaran, belum memberikan tanggapan resmi. Petugas keamanan perusahaan, Suriadi, menyebut pimpinan sedang tidak berada di tempat karena merawat orang tua yang sakit.
Warga berharap pemerintah bertindak cepat menangani pencemaran ini demi menjaga lingkungan dan kesehatan masyarakat.
End