IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Wakil Bupati Karo Saksikan Potong Pita Launching PCR Covid-19

Wakil Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang bersama Kapolres Tanah Karo AKBP Yustinus setyo Indriono Sik, Dandim 0205 /TK Letkol Kav Yuli eko Hadyanto, Kajari Karo Denny Ahmad SH MH, Kadis kesehatan drg Irna Safrina Meliala, Direktur RSUD dr Arjuna wijaya saat memotong pita Launching Laboratorium PCR Covid-19.

TANAH KARO, TOPKOTA.co – Wakil Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang bersama Kapolres Tanah Karo AKBP Yustinus Setyo Indriono Sik, Dandim 0205 /TK Letkol Kav Yuli eko Hadyanto, Kajari Karo Denny Ahmad SH MH, Kadis kesehatan drg Irna Safrina Meliala, Direktur RSUD dr Arjuna Wijaya menyaksikan Launching Laboratorium PCR Covid-19 di RSUD Kabanjahe.

Launching Laboratorium Tes Polymerase Chainz Reaction (PCR) atau Mobile Combat Covid-19 sebagai sarana mempermudah pelayanan kepada masyarkat khusus kontak erat tracing Covid-19 di lapangan.

Dalam kesempatan itu, Cory mengatakan sangat bangga dan apreisasi terhadap Dinas Kesehatan dan RSUD Kabanjahe atas kolaborasinya, sehingga program Mobile Combat Covid-19 bukan prabayar  yang dikomersilkan.

“Fasilitas ini diharapkan dapat membantu kebutuhan masyarakat luas dalam sarana jemput bola, sekaligus mempercepat deteksi dan upaya memutus penyebaran Virus Corona,” terangnya.

Sementara Bupati Karo Tarkelin Brahmana SH MH mengatakan, mobil Lab PCR  ini harus segera difungsikan agar masyarakat percaya bahwa dalam pemeriksaan tracing ini betul-betul akurat, simpel, praktis dan mudah didapat hasil diagonosa  swab Antigennya. “Membuktikan tersebut saya akan dites pertama untuk menguji kecanggihan alat tersebut dengan tempo 3 jam hasil swab keluar, dan langsung terkoneksi dengan nomor peserta yang di swab,” ungkap Terkelin.

Sementara Kadis Kesehatan drg Irna Safrina Meliala menyebutkan, hadirnya Mobil Labotorium PCR ini sangat membantu bagi petugas medis dalam segi waktu dan mendapat diagnosa hasil swab dengan cepat dengan akurasi standar WHO.

Menurut Irna, Mobile Combat Covid-19 dengan labotorium di RSUD jangan disamakan walaupun fungsi sama untuk mendiagnosa orang yang terkonfirmasi Covid-19. Bedanya Mobile Combat Covid-19 hasil swab yang keluar tidak dapat digunakan untuk sebagai syarat perjalanan naik pesawat terbang, sedangkan labotorium PCR RSUD dapat dijadikan refrensi syarat bagi perjalanan jauh.

“Selain itu, labotorium PCR ini sesuai dengan surat edaran menteri kesehatan bahwa penggunaannya harus bayar dan dikenakan biaya Rp900.000, sedangkan pemeriksaan Mobile Combat Covid-19 tidak dipungut biaya. Anggaran Mobile Combat Covid-19 tersebut ini berasal dari DID P-APBD TA. 2020 Sebesar 3,5 Milyar. Terkait jam operasional  Mobile Combat PCR Covid-19 ini agar diketahui masyarakat hari Senin, Rabu dan Jumat, waktu pengoperasian pada pukul 10.00-12.00 Wib,” jelasnya

Ditambahkan Irna, keberadaan Mobile Combat Covid-19 sangat membantu dalam segi biaya dan segi penanganan pelayanan. Dicontohkan selama ini ada pasien yang terpapar Covid19 di suatu desa, maka penanganan yang kontak erat selama ini tracingnya dilakukan oleh Puskesmas. Namun setelah adanya kendaraan Mobil Covid-19 ini, pihaknya dapat langsung bergerak menuju lokasi untuk tracking keluarga yang kontak erat, dan kemudian dilakukan pemeriksaan tanpa bayar.

“Mengenai pengoperasian kedepan kita sebagai daerah RSU rujukan cukup berbangga, dan saat ini kita menunggu tersambung akun ke Kementerian Kesehatan,” pungkasnya. (John Ginting)