IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Upacara Hut Ke-18 Kec. Wita Ponda, Bupati Drs Taslim Paparkan Program Capaian Kinerja Pemkab Morowali

MOROWALI, TOPKOTA.co – Bupati Morowali Drs Taslim menghadiri upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-18 Kecamatan Witaponda, Minggu (13/02/22).

Upacara yang berlangsung di Lapangan Bola Desa Laantula Jaya turut dihadiri sejumlah anggota DPRD Morowali, Plt Sekda Morowali Drs Yusman Mahbub MSi, sejumlah Pejabat Eselon II dan III lingkup Pemkab Morowali, Camat Witaponda Nasron S.Sos, Kades dan BPD se-Kecamatan Witaponda, serta unsur Forkopimcam Kecamatan Witaponda.

Bupati Morowali Taslim dalam sambutannya mengatakan Kecamatan Witaponda yang hari ini berusia 18 Tahun merupakan bagian yang memegang peran penting dalam mewujudkan segenap pencapai Visi dan Misi Pemkab Morowali, yaitu Morowali sejahtera bersama.

“Secara geografis, Kecamatan Witaponda sangat strategis dan potensial berada di pintu gerbang mobilitas penduduk, sehingga harus menjadi barometer keberadaan wilayah kabupaten Morowali. Untuk itu, ketegasan Pemkec Witaponda dan desa serta partisipasi masyarakat harus hadir dalam menata dan mewujudkan tatanan wilayah aman, bersih dan ramah,” ujar Taslim.

Pada aspek potensi pengembangan ekonomi, Kecamatan Witaponda memiliki luas pertanian dan perkebunan yang sangat potensial, dan terbukti menjadi andalan dalam menggerakkan nadi pembangunan di Kabupaten Morowali. Secara khusus Kecamatan Witanponda adalah miniatur Indonesia dalam sisi kemajemukan adat, agama, dan perilaku ekonomi.

“Kemajemukan ini ditandai dengan adanya pembangunan rumah-rumah  ibadah, berkembangnya seni budaya seluruh penganut agama dan suku. Potensi kemajemukan ini adalah kekuatan besar yang harus dijaga, dirawat dan menjadi modal dalam melakukan gerakan pembangunan di Kecamatan Witaponda, sehingga menjadi contoh kecamatan lainnya di Kabupaten Morowali,” tutur orang nomor satu di Bumi Tepe Asa Moroso tersebut.

Ia berharap, di usia kecamatan Witaponda yang ke-18, seluruh Forkopimcam, Kades memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. “Di HUT yang ke-18 ini, saya selaku Bupati Morowali mengingatkan kepada pemerintah kecamatan dan desa di wilayah Kecamatan Witaponda, untuk menjadi corong pemda dengan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat dengan prinsip melayani untuk kemajuan bersama. Semoga di usia ke-18 tahun Kecamatan Witaponda selalu terdepan dalam berbagai aspek pembangunan dan layanan masyarakat. Olehnya, mari kita terus melakukan terobosan dan inovasi guna menuju pencapaian Morowali sejahtera bersama, jaga persatuan, jaga solidaritas, dan tetap menjadi bagian dalam pembangunan Kabupaten Morowali yang kita cintai,” harap Taslim.

Tidak hanya itu, mantan anggota DPRD Morowali tersebut juga memaparkan capaian kinerja Pemkab Morowali di tiga tahun kepemimpinan Tahajud. “Memasuki tiga tahun kepemimpinan kami, capain kinerja yang terealisasi diantaranya, pertama, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Morowali Tahun 2020 sebesar 28,93%, merupakan angka pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia. Ini menggambarkan bahwa perkembangan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Morowali dikategorikan memiliki kinerja perekonomian yang baik dibanding daerah-daerah lainnya di Indonesia,” ujarnya.

Kedua, IPM Kabupaten Morowali Tahun 2020 mencapai 72,22%, berada urutan kedua tertinggi se Sulteng setelah kota Palu. “Ketiga, angka kemiskinan Kabupaten Morowali tahun 2018 sebesar 14,34% turun menjadi 13,75% tahun 2019, selanjutnya turun menjadi 13, 43% di tahun 2020,” urai Taslim melanjutkan.

Memasuki tahun ke-3 kepemimpinan Tahajud, upaya mewujudkan visi Morowali sejahtera bersama sejumlah program prioritas yang terlaksana antara lain,

  1. Program peningkatan tunjangan kinerja honorer dan ASN kurun waktu 3 tahun TPP PNS meningkat sebesar 88,44%, pun halnya peningkatan penghasilan non PNS meningkat sebesar 114%.
  2. Program alokasi dana modal usaha untuk Bumdes, tahun 2020 Pemkab Morowali merealisasikan bantuan modal usaha bagi Bumdes di 126 desa sebesar Rp. 200 juta per Bumdes. Selain itu, pemkab juga mencanangkan program pemberdayaan masyarakat melalui pemberian insentif bagi petugas rumah ibadah, guru agama dan petugas kebersihan rumah ibadah, dimana tahun 2021 direalisasikan sebesar Rp. 4,9 milyar untuk 554 guru agama, Rp 5,9 milyar bagi 496 tenaga kebersihan rumah ibadah dan sebanyak Rp. 81 milyar untuk 709 pengurus rumah ibadah.
  3. Program bantuan usaha nelayan, tiga tahun pemerintahan Tahajud telah memberikan bantuan pada sektor budidaya, yakni 994 alat bantu tangkap, 367 alat tangkap, 571 alat pengolahan dan 194 bibit rumput laut. Bantuan kapal kayu sebanyak 54 unit dan viber 802 unit, pemberian jaminan sosial tenaga kerja nelayan sebanyak 8 ribu orang.
  4. Program bantuan pertanian yakni 15 unit Combine harvester besar, 24 volmeter thresher multi guna, 5 boxster, 4 unit vertikal trailer dan 1 unit dryer Ultra Violet dan Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T) 1 unit. Bantuan peternak sebanyak 1208 ekor bibit sapi dan 229 ekor bibit kambing, pembangunan jalan tani sepanjang 205.488 meter, jaminan sosial tenaga kerja petani, gratis bajak sawah dan panen bagi petani.

“Capaian yang kami uraikan ini merupakan sebagian kecil capaian hasil kerja keras kita semua, sehingga mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat dan lembaga lainnya seperti penghargaan WTP dari BPK,” pungkas Taslim. (RPDM)