LANGKAT, TOPKOTA.co – Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan talenta digital dan digitalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Berbagai program dilakukan agar UMKM dapat mengikuti perkembangan proses digitalisasi dan dapat segera naik kelas.
Dalam mendukung program pemerintah, Anggota DPR RI Fraksi Nasdem Rudi Hartono Bangun SE MAP menggelar Sosialisasi UMKM Naik Kelas di Desa Cempa Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat Sumatera Utara, Jumat (23/09/22).
“Program yang difasilitasi pemerintah antara lain seperti Kartu Prakerja, Gerakan Nasional Literasi Digital dengan target masyarakat umum, Digital Talent Scholarship dengan target pekerja level teknisi dan profesional, dan Digital Leadership Academy dengan target praktisi tingkat pimpinan sektor publik dan swasta,” terang Rudi saat Sosialisasi UMKM Naik Kelas di Langkat.
Mantan anggota DPRD Sumatera Utara periode 2014-2015 tersebut juga menyampaikan bahwa ekonomi digital Indonesia saat ini merupakan yang tertinggi di ASEAN, dengan nilai US$70 miliar atau menguasai 40% dari pangsa ekonomi digital ASEAN. Nilai tersebut diperkirakan akan terus tumbuh hingga di 2025 mencapai US$146 miliar.
“Peluang besar ekonomi digital Indonesia ini haruslah kita manfaatkan untuk kesejahteraan bersama. Apalagi Indonesia memiliki jumlah penduduk usia produktif sangat besar, yakni mencapai lebih dari 191 juta orang. Sebagian besarnya merupakan generasi Z dan generasi milenial, diharapkan dapat mengoptimalkan peluang digitalisasi di berbagai sektor,” ungkap anggota DPR RI Fraksi Nasdem tersebut.
Dari pantauan topkota.co, anggota DPR RI Fraksi Nasdem Rudi Hartono Bangun SE MAP juga menyampaikan salah satu sektor pendatang baru yang tampil mengisi lanskap ekonomi digital Indonesia, adalah teknologi pendidikan (edutech) yang saat ini memiliki pertumbuhan pengguna aktif secara signifikan dan mencapai 200% pada 2020. Peningkatan pengguna aktif juga terjadi pada sektor teknologi kesehatan (healthtech). Selain itu, juga telah muncul gelombang teknologi baru, seperti jaringan 5G, internet of things, blockchain, artificial intelligence, dan cloud computing yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
“Indonesia saat ini mempunyai UMKM yang berjumlah sekitar 64,2 juta usaha, sehingga mampu berkontribusi 60,51% terhadap PDB atau senilai Rp9.580 triliun. UMKM juga berkontribusi terhadap penyerapan 97% dari total tenaga kerja yang ada dan dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi. Dalam prakteknya, UMKM di Indonesia masih mengalami berbagai tantangan seperti dari segi inovasi dan teknologi yang perlu ditingkatkan, pembiayaan, sumber daya manusia SDM,” terang Rudi Hartono Bangun. (Rudi)