SERGAI, TOPKOTA.co – Bupati Serdang Bedagai (Sergai) H. Darma Wijaya melalui Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Sergai M. Faisal Hasrimy, AP, MAP, menghadiri kegiatan Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) Farmer Field Day (FFD) Scalling Up atau Temu Lapang sekaligus Panen Raya Tanaman Padi Sawah di Kelompok Mekar Jaya, Dusun 7 Brohol, Sei Bamban, Jumat (29/9/2023).
Mewakili Bupati Sergai, Sekdakab menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) dan juga Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang telah mempercayakan kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Sergai.
Dirinya juga mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian yang didapat Desa Sei Bamban di mana 1 hektar lahan padi yang baru saja diukur menggunakan sistem ubin, hasil panennya bisa mencapai 9,3 ton padahal biasanya hanya sampai 6,5-7,5 ton saja.
“Artinya kita berhasil menerapkan sistem Climate Smart Agriculture (CSA) dengan baik di sini. Semoga dengan keberhasilan ini, kita dapat menjadi pilot project bagi petani lainnya di Sergai, bahkan di Sumatera Utara,” tambahnya.
Dirinya mengatakan, sektor pertanian merupakan salah satu prioritas dari Bupati dan Wakil Bupati. Hal ini sejalan dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sergai 2021-2026 yaitu meningkatkan produktivitas padi sebesar 7 ton/hektare.
“Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati juga sudah mamasukkan pertanian ke dalam 7 program prioritas “Sapta Dambaan” yaitu lewat program Pertanian Mandiri dan Berkelanjutan. Hari ini kita dapat membuktikan bahwa kita dapat memenuhi bahkan melampaui target RPJMD kita dan tahun depan kita akan fokus untuk irigasi dan pertanian,” terangnya lebih lanjut.
Sebelumnya Project Manager SIMURP Sri Mulyani menjelaskan Program SIMURP merupakan modernisasi irigasi strategis dan program rehabilitasi mendesak.
Ia menjelaskan, pengelolaannya ada pada lintas empat kementerian dan lembaga yaitu Bappenas, Kementan, Kementerian PUPR, dan Kementerian Dalam Negeri. “Tujuan utama dari SIMURP adalah meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani.
Hal ini sejalan dengan program utama Kementan. Dan fokus kegiatan SIMURP adalah CSA atau Pertanian Cerdas Iklim. Kegiatan CSA bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas, mengajarkan budidaya pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim, mengurangi risiko gagal panen, mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) serta meningkatkan pendapatan petani di khususnya di Daerah Irigasi Proyek SIMURP,” jabar Sri Mulyani.
Program SIMURP yang dilaksanakan oleh Kementan menurutnya mampu dimaksimalkan petani di Desa Sei Bamban. “Ini dibuktikan dengan luas lahan 100 Ha yang dikelola oleh 2 kelompok tani yaitu kelompok tani Mekar Jaya seluas 50Ha dan kelompok Tani Tunas Harapan dengan luas sawah 50Ha,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Ketapang Provinsi Sumut Ir. Lusyantini, MM memuji Sergai yang merupakan salah satu satu daerah berstatus lumbung padi di Sumut. “Diharapkan kegiatan ini harus dikembangkan kelompok tani lainnya di Sergai. Jika perlu, undang Gapoktan di seluruh Sergai untuk belajar menerapkan teknologi CSA dari SIMURP ini, agar produktivitas padi meningkat dan petani sejahtera,” harapnya.
Hadir dalam kegiatan ini Asisten Ekonomi dan Pembangunan Fitriadi, S.Sos, M.Si, Kadis Pertanian Dedy Iskandar, SP, MM, Camat Sei Bamban Donny Salfaria Simarmata, S.STP, M.SP, dan perwakilan Gapoktan se-Sergai. (End)