IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Tiga Pekerja Proyek di Karo Tertimbun Longsor

KARO, TOPKOTA.co – Tiga orang pekerja proyek pembuatan saluran parit di Desa Kutagaloh Kecamatan Tigabinanga Kabupaten Karo Sumut tertimbun longsor saat sedang bekerja, Rabu sore (27/1).

Pelaksana Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo Natanail Peranginangin ketika dikonfirmasi, Kamis (28/01) membenarkan kecelakaan tersebut. Menurutnya ketiga pekerja tersebut diketahui bernama Matius Tarigan (34) merupakan perangkat desa, Gufron alias Roni (23) dan Antan (43) keduanya warga Desa Simpang Pergendangen Kecamatan Tigabinanga.

“Iya benar, ada tiga orang pekerja. Basarnas telah melakukan pencarian tadi malam. Kami juga dapat informasi dari Camat sekira pukul 23.30 WIB tadi malam,” ujarnya.

Dikatakannya, setelah mendapat informasi, pihaknya langsung meneruskan ke Basarnas Medan. “Pagi ini, kami akan menuju ke lokasi untuk ikut melakukan pencarian. Namun informasi yang diterima sekira pukul 05:00 WIB, ketiga korban telah ditemukan. Nanti saya informasikan lagi, kalau kami sudah dilokasi,” ujar Natanail.

Ditambahkannya, sebelum tim Basarnas tiba di lokasi, warga dan pihak kecamatan beserta petugas disana telah terjun ke lokasi untuk melakukan pencarian. “Kita belum dapat info, apakah ketiga korban selamat atau tidak. Informasi selanjutnya nanti kita update,” ucapnya.

Kepala Kantor Basarnas Medan Toto Mulyono SE mengatakan, informasi yang diterima pihaknya dari pelapor, kronologis kejadian bermula sekitar pukul 20.00 WIB, Rabu (27/01/2021) malam. Saat itu pekerjaan proyek pembuatan saluran air/parit yang terletak di Desa Kutagaluh Kecamatan Tigabinanga Kabupaten Karo sedang berlangsung.

“Lokasi proyek memang curam karena berada disisi tebing dan mengharuskan pekerja untuk menggali tanah. Namun naas ketika pekerja sedang bekerja, tiba-tiba tanah longsor dan langsung menimbun tiga orang pekerja yang berada dibawah,” ujarnya.

Mendengar kejadian itu, warga berusaha mencari ketiga korban dengan cara menyemprotkan air ke tanah menggunakan pompa air seadanya. “Karena lokasi yang curam dan sempit, hingga pukul 23.00 WIB korban belum juga diketemukan. Kita terima informasi itu pukul 00:20 WIB,” ujarnya.

Disebutkannya, jumlah tim yang diturunkan ada 1 tim dengan 7 orang personil. “Kita langsung berangkatkan tadi malam ke lokasi guna melaksanakan operasi SAR (pencarian para korban) dilengkapi dengan peralatan. “Semoga operasi SAR berjalan dengan lancar dan para korban bisa secepatnya diketemukan,” pungkasnya. (Migra sembiring)