IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Temuan Mayat di Nagori Pematang Simalungun, Polsek Bangun Langsung Olah TKP

SIMALUNGUN, TOPKOTA.co – Personil piket Polsek Bangun Polres Simalungun melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan mayat di Jalan Ragi Hidup II Nagori Pamatang Simalungun Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun Provinsi Sumut, Jumat (24/6/2022) sekira pukul 07.00 Wib. Mayat itu diketahui bernama Bambang Armono alias Babe (66).

Berdasarkan dari keterangan saksi Rayadi, Jumat (24/6/2022) sekira pukul 06.30 Wib, Rayadi (36) teman dakwah korban datang ke rumah korban untuk menanyakan keadaan kesehatan korban dan mengajak korban berdakwah, dikarenakan sejak hari Senin (20/6/2022) saksi Rayadi terakhir kali bertemu dengan korban, dan korban sudah mengeluhkan sakit jantung yang dialaminya.

Setelah Rayadi memanggil-panggil dari depan pintu rumahnya, korban tidak menjawab, sehingga saksi Rayadi pun mengintip dari kaca jendela rumah untuk melihat ke dalam rumah, dan melihat korban sudah tergeletak dilantai sekaligus mencium bau busuk.

Selanjutnya saksi Rayadi menelepon isteri korban bernama Sofya Br Lubis (67) dan adik ipar korban bernama Aisah Br Siagian (48) untuk memberitahukan kejadian tersebut.

Tidak lama kemudian isteri dan adik ipar korban datang ke rumah korban lalu melihat korban sudah meninggal dan mengeluarkan bau busuk. Informasi ini langsung diteruskan ke Polsek Bangun.

Menerima laporan masyarakat, Kapolsek Bangun AKP LS Gultom SH memperintahkan Kanit Reskrim Ipda Rido Pakpahan bersama personil piket dan Tim Inafis Sat Reskrim Polres Simalungun Aipda Sujid Sahputra turun melakukan olah TKP.

Sesuai keterangan isteri korban Sofya Br Lubis, bahwa  pada Minggu (19/6/2022) sekira pukul 11.00 Wib, korban masih sempat mengantarkannya ke rumah mertuanya di Jalan Padang Sidempuan Kelurahan Timbang Galung Kecamatan Siantar Barat Kota Siantar.

Lalu sekira pukul 14.00 Wib, korban pulang ke rumahnya sendirian. Korban setahun lebih mengeluh sakit jantung yang tak kunjung sembuh, dan korban meninggal dunia diduga akibat penyakitnya tersebut.

Dari hasil olah TKP dengan melibatkan Tim Inafis dan Tim Medis Puskesmas Rambung Merah dr. Melda Siringo-ringo, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Setelah berkoordinasi, keluarga tidak bersedia dilakukan autopsi dan membuat surat pernyataan dengan diketahui Pangulu Nagori Rambung Merah Martua Manik. Keluarga menerima ikhlas korban meninggal akibat penyakit yang diderita.

“Korban meninggal diduga sudah lebih kurang 5 hari. Keluarga sudah membuat surat pernyataan tidak dilakukan autopsi karena korban meninggal akibat penyakit yang diderita,” kata Kapolres Simalungun AKBP Nicolas Dedy Arifianto SH SIK MH melalui Kapolsek Bangun AKP LS Gultom SH. (JN)