IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Sumber Mata Air Aek Bolon-Kabanjahe Terputus, Warga Dikhawatirkan Kekurangan Air Bersih PDAM

SPAM di hulu Sungai Aek Bolon Desa Aek Popo Kecamatan Merek Kabupaten Karo rusak akibat longsor, Senin (18/12/2023). (Foto: John Ginting)

TANAH KARO, TOPKOTA.co – SPAM di hulu Sungai Aek Bolon wilayah Desa Aek Popo Kecamatan Merek Kabupaten Karo yang merupakan pasokan air bersih ke Kota Kabanjahe terputus.

Pipa sepanjang 2000 meter yang mengitari Sungai Aek Bolon ini rusak akibat terjadi longsor dan banyaknya bongkahan kayu yang menghantam pipa tersebut, sehingga reservoir (bak penampung air) juga ikut rusak.

Hal ini disampaikan Kabag Tehnik PDAM Tirta Malem Pilemon Surbakti saat meninjau lokasi, Senin (18/12/2023).

Beliau menjelaskan bahwa sumber mata air di Aek Bolon tersebut terkena longsor akibat seringnya turun hujan, sehingga banyak bongkahan kayu yang cukup besar hanyut menghantam pipa tersebut.

“Kita telah berupaya di beberapa titik ada pipa yang bocor tersebut sudah kita perbaiki, dan bak penampungan juga sudah kita bersihkan dari material kayu, batu dan pasir, namun karena tingginya curah hujan akhir-akhir ini serta medannya cukup berat, membuat kita terkendala dalam memperbaikinya,” ujar Pilemon.

SPAM di hulu Sungai Aek Bolon Desa Aek Popo Kecamatan Merek Kabupaten Karo rusak akibat longsor, Senin (18/12/2023). (Foto: John Ginting)

Direktur PDAM Tirta Malem Jusup Sukatendel juga menyampaikan pihaknya tetap berupaya agar pasokan air bersih ini bisa lancar seperti sebelumnya. “Untuk itu, kami mohon maaf kepada para pelanggan PDAM Tirta Malem atas terputusnya pasokan air bersih akibat alam, dimana tingginya curah hujan yang mengakibatkan terjadi longsor,” terangnya.

“Perbaikan pipa yang rusak tersebut juga tidak dapat dilakukan dengan cepat. selain karena lokasi kerusakan berada di kawasan gunung dan tengah hutan, serta tingkat kesulitan mobilisasi material dan peralatan butuh waktu yang lama,” sambung Dirut.

Dirut PDAM juga meminta kepada tim PDAM dalam bekerja harus selalu berhati -hati pada risiko banjir jika hujan turun. “Perbaikan selalu terkendala ketika terjadi hujan, karena debit air sungai bisa meningkat dengan ekstrem dan berbahaya,” pungas Jusup Sukatendel.

Pantauan wartawan di lapangan, bahwa pipa sepanjang 2000 meter yang melintasi Sungai Aek Bolon terlihat banyak yang bocor karena dihantam bongkahan kayu yang cukup besar, dan terjadinya longsor karena curah hujan cukup tinggi.

Juga terlihat pihak PDAM sedang memperbaiki dan mengelas bagian yang bocor serta membersihkan bak penampung dari material bongkahan kayu dan pasir.

Pipa-pipa menyelusuri perbukitan hutan dan Sungai Aek Bolon sampai ke bangunan reservoir, sungguh sangat memprihatinkan akibat terjangan banjir dan longsor.

Akibat mata air Aek Bolon Kabanjahe ini terputus, dikhawatirkan pemasok air bersih PDAM kepada warga terkena dampaknya. (John Ginting)