IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Minggu, 22 September 2024

Serbuan Teritorial TNI 2022 Bantu Kesejahteraan Masyarakat Poso

POSO, TOPKOTA.co – Komando Resort Militer 132 Tadulako (Korem 132/Tdl) melaksanakan Serbuan Teritorial TNI 2022 di Wilayah Poso Provinsi Sulawesi Tengah.

Serbuan Teritorial TNI 2022 merupakan salah satu program dari TNI, sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, serbuan teritorial juga untuk memantapkan kemanunggalan antara TNI dengan rakyat dalam rangka mewujudkan kesejahteraan sosial.

Kegiatan Serbuan Teritorial TNI 2022 Yang dilaksanakan mulai tanggal 30 Agustus 2022 sampai tanggal 28 September 2022 di wilayah Poso Provinsi Sulawesi Tengah, dengan sasaran berupa kegiatan serbuan teritorial fisik dan kegiatan serbuan teritorial non fisik.

Untuk sasaran kegiatan serbuan teritorial fisik yaitu pembangunan masjid, gereja, jembatan gantung dan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Sedangkan untuk sasaran kegiatan serbuan teritorial non fisik, yaitu kegiatan penyuluhan di Desa Sintuwu Lemba Kec. Lage Kab. Poso, kegiatan penyuluhan wawasan kebangsaan di Pesantren Wali Songo 1 Desa Sintuwu Lemba Kec. Lage Kab Poso, kegiatan penyuluhan kesehatan dan pengobatan massal di Sintuwu Lemba Kec. Lage Kab. Poso dan Kegiatan pemberian sarana kontak bagi siswa SMP/SMA Pesantren Walisongo 1 Desa Sintuwu Lemba Kec. Lage Kab. Poso.

Adapun sasaran Serbuan Teritorial kegiatan fisik pembangunan Masjid Nurul Iman di Desa Kalora Kec. Poso Pesisir Utara Kab. Poso yang saat ini pada tanggal (09/09/2022) sudah memasuki progress 50%, yaitu plesteran tiang (70%), pemasangan keramik (50%), pemasangan lembar plafon PVC (80%). Untuk pembangunan Gereja Sion di Desa Kalora Kec. Poso Pesisir Utara Kab. Poso sudah memasuki progress 35%, yaitu perataan timbunan lantai tengah gereja (100%), perataan timbunan pondasi panggung (100%), plesteran semen dinding luar gereja (80%), plesteran semen dinding dalam gereja (80%).

Untuk pembangunan jembatan gantung 1 yang mempunyai panjang 60 meter, jembatan ini untuk menghubungkan antara 2 desa, yaitu Desa Sanggginora dan Desa Dewua sudah memasuki progress 19%, yaitu pembersihan lokasi pengukuran dan pembagian kelompok pekerjaan (100%), penggalian lobang pancang jembatan (85%), pemotongan dan pemasangan besi tiang gapura jembatan (75%), pengambilan batu (50%), pemasangan dan pengecoran tiang pancang gapura jembatan (10%).

Untuk perehaban jembatan 2 yang mempunyai panjang 60 meter di Dusun Gantinadi Desa Tangkura Kec. Poso Pesisir Selatan sudah memasuki progress 30 % yaitu pembersihan lokasi, pemasangan tiang rambatan jembatan (100%), penambalan cor jalan rambatan jembatan (100%), penggantian ram dinding sandaran jembatan (100%), pemasangan papan lantai jembatan (60%), pemasangan sling, mur baut tiang sandaran yg hilang (50%), pengelasan sambungan besi l, dinding dan baut tiang sandaran (30%), pengecatan jembatan.

Untuk kegiatan sasaran pembangunan dan perehaban Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ada 20 buah, antara lain di Desa Tambarana (Rumah Ita, 70 th, IRT, Kaili, Islam, Lansia dan ortu jaring Mutar), Desa Kilo (Rumah Bpk Hasrat, 52 th, Nelayan, Kaili, Islam, keluarga miskin dan informan Babinsa), Desa Tokorondo (Rumah Bpk Tamrin S Mustafa, 56 th, Nelayan, Kaili, Islam, keluarga tidak mampu), Desa Tokorondo (Rumah Ibu Hadawia, 64 th, IRT, Kaili, Islam, janda lansia), Desa Tokorondo (Rumah Bpk Ishar, 36 th, Nelayan, Kaili, Islam, keluarga tidak mampu.

Desa Tokorondo (Rumah Bpk Baso, 42 th, Wiraswasta, Bugis, Islam, jaring), Desa Pinendapa (Rumah Ibu Aliance, 45 th, petani, Pamona, Islam, jaring), Desa Pinendapa (Rumah Ibu Enci Totandu, 67 th, IRT, Badak, Kristen, janda lansia), Desa Pinendapa (Rumah Bpk Kadek Hendra, 52 th, petani, Bali, Kristen, jaring), Desa Pinendapa (Rumah Bpk Yusuf Abraham, 67 th, petani, Gorontalo, Islam, keluarga kurang mampu dan jaring babinsa), Desa Taunca (Rumah Bpk Jumardi/Ardi, 37 th, Pedagang Sayur, Bugis, Islam, mantan Napiter dan jaring Babinsa), Desa Tangkura (Rumah Bpk Stenli Andi, 28 th, petani, Pamona, Kristen Protestan, keluarga kurang mampu), Desa Tangkura Dsn Gantinadi (Rumah Bpk Made Darsana, 32 th, petani, Bali, Hindu, sering digunakan sbg pos TNI/Polri),

Desa Toini (Rumah Bpk Hasan Labaso, 52 th, petani, Kaili, Islam, keluarga tidak mampu), (15), Kelurahan Sayo (Rumah Ibu Ece Balie, 84 th, IRT, Pamona, Islam, janda lansia), Kel. Lembomawo (Rumah Bpk Hendra Tobo, 52 th, petani, Pamona, Kristen, keluarga tidak mampu dan jaring), Desa Labuandago (Rumah Bpk Yafet Rupang, 38 th, petani, Toraja, Kristen, kurang mampu), Desa Labuan (Rumah Bpk Udin Tase, 75 th, nelayan, Bugis, Islam, warga miskin dan duda lansia), Desa Tagolu (Rumah Bpk Steven Langi, 44 th, pengangguran, Minahasa, Kristen, keluarga kurang mampu), Desa Sintuwulemba (Rumah Bpk Slamet Gepeng, 57 th, petani, Jawa, Islam, keluarga kurang mampu). “Dan semua pembangunan dan perehaban Rumah Tidak Layak Huni sudah memasuki progress 33.125 %,” Ungkap Mayor Joko sebagai koordinator kegiatan. (Rpdm)