IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Sebelum Gantung Diri di Kamarnya, Syamsul Bahri Tulis Surat Soal Hutang

DELI SERDANG, TOPKOTA.co – Warga dan tetangga jadi heboh begitu mendengar dan mengetahui Syamsul Bahri, ditemukan tak bernyawa lagi. Mirisnya, pria yang masih berusia 30 tahun itu tewas dengan cara gantung diri di kamarnya, tepatnya di Jalan Pendidikan Dusun II Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan Deli Serdang, Rabu (24/9).

Almarhum tewas pertama kali diketahui oleh Ali Nafiah (34) selaku abang ipar dan kakak kandung korban, Yeti Safuka (35) kakak kandung korban. Malam itu, sekira pukul 19.30 WIB, Ali yang tinggal serumah dengan almarhum baru tiba di rumah. Begitu pulang, ia menanyakan keberadaan almarhum kepada Yeti Safuka dan apakah adik iparnya itu tidak bekerja. Selepas itu, Ali bergegas ke kamarnya untuk menunaikan sholat magrib.

Mendengar itu, kakak kandung almarhum (Yeti Safuka) lantas menuju ke kamar almarhum dan menggedor kamarnya, namun meski berulang digedor, pintu tak kunjung terbuka maupun sahutan tak terdengar.

“Karena pintu terkunci dari dalam, kakak kandung korban memberitahukannya kepada Ali Nafiah, sehingga pintu kamar itu mereka dobrak,” terang Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan Iptu Jhon Harto Panjaitan kepada wartawan, Kamis (24/9).

Saat pintu terbuka lebar, Ali dan Yeti Safuka langsung terkejut dan syok, melihat Syamsul Bahri tergantung dengan seutas tali nilon berwarna putih.

Mereka kalut dan kebingungan, sebab Syamsul Bahri sudah tak bergerak lagi. Selanjutnya, mereka pun melapor ke Kepala Dusun (Kadus) II Desa Bandar Setia Ridho Anshori (27). Lalu temuan itu diteruskan ke pihak kepolisian Polsek Percut Sei Tuan. “Saat ditemukan, korban (Samsul Bahri) sudah tak bernyawa lagi,” jelas, Iptu Jhon Harto Panjaitan.

Polisi yang datang memastikan bahwa korban tewas akibat gantung diri. Pada tubuh almarhum, petugas tak menemukan bekas tanda-tanda kekerasan maupun penganiayaan.

Apalagi, polisi membeberkan bahwa dari keterangan keluarga dan barang bukti yang ditemukan, almarhum nekat mengakhiri hidupnya karen frustasi soal hutang. Hal itu diperkuat dengan potongan secarik kertas yang ditulis almarhum sebelum gantung diri.

Tulisan yang dibuat almarhum berisikan permohonan maaf kepada kakak kandung dan abang iparnya karena telah membuat mereka kecewa dan almarhum mengaku tak sanggup lagi hidup dikarenakan banyak hutang.

“Berdasarkan keterangan dari abang iparnya juga, korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena diduga memiliki masalah hutang. Jadi, pihak keluarga korban tidak merasa keberatan dan membuat surat pernyataan agar korban tidak dibawa ke RS untuk dilakukan visum,” pungkasnya. (Ayu)