IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Minggu, 24 November 2024

Satpam BRI Cabang Gunungsitoli Larang Ambil Foto, Puluhan Wartawan Akan Unjukrasa

GUNUNGSITOLI, TOPKOTA.co – Peristiwa yang dialami oleh salah seorang wartawan media online asal kota Gunungsitoli saat menjalankan tugasnya hendak melakukan konfirmasi kepada Kepala Cabang Bank Rakyat Indonesia  (Kacab BRI) Gunungsitoli, terkait kebenaran informasi adanya komplain salah seorang pengunjung yang dilarang mengambil foto diluar gedung kantor BRI, akhirnya berbuntut panjang.

Akibat ulah Satpam yang melarang wartawan mengambil dokumentasi foto maupun video, puluhan wartawan Gunung Sitoli berencana akan melakukan aksi unjuk rasa.

Untuk meredam hal ini terjadi, seorang pegawai dari kantor cabang BRI Gunungsitoli Frans Harefa (Supervisor Pelayanan BRI Cabang Gunungsitoli ) diutus pimpinannya, menghubungi salah seorang wartawan, bermaksud memberitahukan bahwa ingin bertemu dengan beberapa teman wartawan pada pukul 16.00 wib di Restoran Misterkafe Jalan Sirao.

Pertemuan pun berlangsung, Frans yang mewakili pimpinannya mengakui bahwa tidak ada SOP jika bertemu dengan pimpinan harus melalui surat, Frans berkilah bahwa yang dimaksud surat oleh satpam adalah mengisi buku tamu dan larangan berfoto itu, Frans juga tidak dapat menjelaskan jika ada aturannya.

Akhirnya, wartawan pun meminta Frans agar pimpinannya yang memberikan penjelasan, jika memang tidak benar yang dikatakan satpam kepada wartawan, maka agar pimpinan BRI menjelaskannya dihadapan pers.

Sementara, wartawan AZ yang sempat dilarang satpam  mengambil foto dan video di luar gedung kantor BRI Cabang Gunungsitoli mengakui bahwa, pada saat dirinya datang dan memberitahukan identitasnya, satpam tidak memintanya untuk mengisi buku tamu, satpam tanpa konfirmasi kepada atasannya, langsung menolak AZ untuk menemui pimpinan BRI.

Terpisah, seorang aktivis di Kota Gunungsitoli menyebut pimpinan BRI Cabang Gunungsitoli Iwayan Mestera tidak memiliki itikad baik meluruskan kesalahan yang diciptakan bawahannya. “Saya menilai, Kepala cabang BRI Gunungsitoli tidak memiliki kredibilitas layaknya seorang pemimpin. Sebab, ini persoalan ada kaitannya dengan perbuatan melawan hukum. Pimpinan cabang BRI Gunungsitoli terkesan mengabaikan,” ujar aktivis senior Open Herman Gea kepada wartawan saat diminta pendapatnya, Sabtu (25/7).

Open berencana akan menggelar aksi unjuk rasa apabila BRI tidak berniat memberi klarifikasi dihadapan pers atas peristiwa yang diduga kuat menghalangi tugas profesi wartawan. “Tidak tertutup kemungkinan akan kita gelar aksi unjuk rasa bersama dengan rekan-rekan pers yang merasa telah dilukai dalam melakukan kegiatan profesinya,” tegas Herman.

Frans Harefa yang dihubungi melalui via seluler berulang kali tak kunjung diangkat, dan ketika dikirimkan pesan singkat melalui via whatsapp, Minggu (26/7) pukul 17:55 Wib, juga tak dibalas. (Af)

BERITA TERKINI

BERITA TERPOPULER