GUNUNG SITOLI, TOPKOTA.co – Satlantas Polres Nias dinilai menutup-nutupi kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang menewaskan Sukarman Lase yang terjadi di Jalan Diponegoro Kota Gunungsitoli sekira bulan Oktober 2020 yang lalu.
Mirisnya, akibat Wartawan mencoba mempertanyakan kasus tersebut ke Kasat Lantas Polres Nias AKP Gandhi SH yang awalnya memberikan keterangan, kini malah tidak ingin membuka kasus tersebut kembali.
Berulang kali wartawan menghubungi Kasat Lantas namun tidak direspon. Selain itu wartawan menduga nomornya telah diblokir oleh Kasat Lantas. Begitu juga ketika disambangi ke ruangannya, Kasat Lantas terkesan menghindar dan tidak ingin menemui wartawan dengan berdalih sedang rapat.
“Beberapa kali saya konfirmasi kepada Kasat Lantas Polres Nias terkait kejadian kecelakan yang terjadi bulan Oktober yang lalu, namun Kasat Lantas memblokir WhattsApp saya, sehinga saya tidak bisa konfirmasi terkait masalah ini. Hari ini saya datang ke Kantor Kasat Lantas Polres Nias, namun beliau tidak ada karena lagi rapat,” ujar Afdika Permata Lase Korwil Kepulauan Nias topkota.co, Rabu (25/11).
Beliau berharap Kapolres Nias dapat memberikan pihaknya keterbukaan informasi mengenai kasus lakalantas yang menewaskan Sukarman Lase, karena kasus ini diduga merupakan tabrak lari dan telah dilaporkan pihak keluarganya ke Satlantas Polres Nias.
Berita sebelumnya, Sukurman Lase tewas akibat kecelakaan lalu lintas (lakalantas yang terjadi sekira bulan Oktober 2020 di Jalan Diponegoro Kota Gunungsitoli. Peristiwa inipun dilaporkan oleh orangtuanya ke Polres Nias. Namun, sampai saat ini pelaku yang menyebabkan anaknya tewas belum juga ditangkap.
“Anak saya merupakan korban tabrak lari, namun sampai saat ini pihak Satlantas Polres Nias belum juga menangkap pelakunya,” kata Yulina Telaumbanua (60) yang merupakan orang tua korban, Jumat (20/11).
Yulinapun bersikukuh bahwa kecelakaan yang merenggut nyawa anaknya tersebut bukan merupakan kecelakaan tunggal, dikarenakan beliau mempunyai beberapa bukti.”Kejadian tabrak lari terjadi malam Minggu tanggal 25 Oktober pukul 03:00 Wib terhadap anak saya bernama Sukurman Lase tepatnya di Jalan Diponegoro di depan rumah praktek dr Marundurim dan kejadian itu bukan tabrak tunggal, melainkan tabrak lari, saya punya video tabrak lari yang terjadi kepada anak saya,” katanya.
Beliau juga kecewa dengan kinerja Satlantas Polres Nias, dikarenakan sudah tiga minggu terjadinya peristiwa nahas tersebut, namun pihak Satlantas belum juga menangkap pelakunya. “Saya kecewa dan mempertanyakan kinerja Satlantas, karena sudah 3 minggu sejak melapor persoalan ini terkesan tidak ada kepastiannya,” keluh Orangtua korban.
Sementara Kasat Lantas Polres Nias AKP Gandhi SH yang dihubungi wartawan terkesan mengelak memberikan informasi langsung. Beliau meminta wartawan untuk mempertanyakan peristiwa tersebut dengan harus berjumpa langsung dengan Kanit Lakalantas Polres Nias. “Tanya kanit laka Ama ya, dan jangan WA, langsung ke unit laka Pol. Nias y Ama, biar ketemu penjelasanya ok,” jawab AKP Gandhi SH. (AF)