IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Senin, 23 September 2024

Rehab Parit Di Siantar Dituding Tak Pakai Plank, Ini Tanggapan Kadis PUPR

SIANTAR, TOPKOTA.co – Pengerjaan proyek fisik dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Pematangsiantar Provinsi Sumatera Utara bermunculan di Kota Pematang Siantar, namun para rekanan proyek tersebut terkesan tertutup dan mengangkangi peraturan pemerintah, dikarenakan tidak memasang plank proyek.

Menurut salah satu warga sekitar Mulyono, plank merupakan bahagian pedoman persyaratan dan anggarannya disediakan,  jika tak didirikan diduga ada yang ditutupi agar tidak diketahui khalayak biaya maupun apa saja dibangun.

“Masyarakat perlu mengetahui sumber dana, jenis bangunan serta volumenya. Kini sudah era keterbukaan, seperti rehab draenase dan membuat penutupnya di Jalan Patuan Anggi Kelurahan Pardomuan, diduga ada main mata antara oknum dinas PUPR dengan pihak  pemborong. Hingga pekerjaan usai sekitar seminggu tidak ada papan proyeknya, padahal rehab bangunan ini milik plat merah (pemerintah-red),” ujarnya.

Mulyono juga menerangkan, semenjak Kadis PUPR Kota P Siantar disandang Renward Simanjuntak terkesan pekerjaan yang dilaksanakan pemborong banyak tak memampangkan plank. “Saya menilai ada semacam pengkaburan pagu bangunan,” katanya.

Sedangkan Nursan Sekretaris Komunitas Peduli Korupsi Asset Bangsa mengatakan, jika ada pejabat PUPR melakukan pembiaran terhadap pemborong dan tidak mematuhi ketentuan yang tertera dalam surat perjanjian kerja, maka mereka telah bersubahat, sebab pengawas bangunan sudah ada ditugaskan. “Jika melanggar kesepakatan kerja, untuk kedepan dikenakan sanksi, jangan diberikan proyek untuk dikerjakan,” katanya

Menanggapi hal ini Kadis PUPR Kota Pematang Siantar yang dihubungi via seluler, Senin (23/11) sekira pukul 10.40 Wib mengatakan, mendirikan plank proyek bisa saja seminggu setelah bangunan dikerjakan barulah plank proyek didirikan.

“Mungkin bapak ketika melihat bangunan belum ada plank, tetapi didirikan setelah itu. Dan lagi bukan urusan saya plank, melainkan Pimpro (PPK). saya kirimkan nomor Hpnya,” ungkapnya.

Sedangkan pimpinan proyek (pimpro) yang dihubungi wartawan mengenai tidak adanya plank proyek di Jalan Patuan Anggi ternyata membatahnya. Beliau mengaku telah mendirikan plank proyek. “Ada lae,” katanya.

Hingga berita ini ditayangkan, pantauan wartawan di lokasi, pekerjaan telah selesai namun masih meninggalkan tanah galian yang menggunung dan menyebabkan kenderaan roda empat tidak bisa parkir, padahal disekitarnya ada pertokoan. (S.Sitorus).

BERITA TERKINI

BERITA TERPOPULER