LABUHANBATU, TOPKOTA.co – Ikan gamak yang menjadi khas makanan masyarakat Negerilama atau spesiesnya, mirip dengan ikan teri dalam bahasa latinnya Engraulidar, yang hanya ada di perairan aliran Sungai Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara.
Nelayan yang khusus tinggal di daerah pesisir Pantai Negerilama sangat antusias apabila munculnya musim ikan gamak, dan mereka beramai-ramai untuk nenanggok ikan gamak di aliran Sungai Bilah dengan alat tanggok dan durung.
Lokasi yang sering munculnya ikan gamak ini adalah di daerah Titi Panjang Negerilama, Alpajar, Socpin Dan Sungai Mambang.
Biasanya ikan gamak ini muncul pada musim panen padi, tepatnya posisi air Sungai Bilah jernih dan pada saat pasang-surutnya air.
Tanda-tanda munculnya ikan gamak ini biasanya seperti rintik-rintik di atas permukaan air, dan ikan gamak ini sifatnya berkumpul-kumpul. Tak jarang apabila masyarakat dan nelayan menanggok ikan gamak ini bisa mendapat seperempat muk sampai dengan satu muk.
Kebanyakan nelayan yang menanggok ikan gamak ini biasanya bisa mendapat lima sampai dengan tiga puluh muk, mulai dengan air Sungai Bilah pasang sampai dengan surut, dengan harga per muknya Rp 35.000.
Memasak Ikan Gamak
Masyarakat pesisir aliran Sungai Bilah Negerilama biasanya memasak ikan gamak ini dengan merebus, pepes, peyek dan di buat bakwan.
Rustam nelayan ikan gamak menyampaikan bahwa lebih kurang tiga puluh sampan beramai-ramai menanggok ikan gamak ini di aliran Sungai Bilah tepatnya di Alpajar dan Socpin, biasanya ikan gamak ini muncul pada saat panen padi.
Sedangkan, Fatmah istri dari nelayan penanggok ikan gamak menyampaikan apabila musim ikan gamak, mereka selalu memasaknya dengan merebus, memepes, membuat bakwan dan peyek, ini khas masakan mereka.
Adapun bumbu untuk memasak ikan gamak pepes adalah kunyit, kelapa di jujur, jeruk nipis, cabai, bawang, daun kedondong, kemudian dibalut dengan daun pisang, selanjutnya dipanggang atau dipepes dalam panci. (SL/Ajiman)
