SIANTAR, TOPKOTA.co – Setelah sepekan melakukan upaya pembersihan lahan HGU aktif di Afdeling 4 PTPN 3 Kebun Bangun, tepatnya di wilayah Kelurahan Bah Sorma dan Kelurahan Gurilla, akhirnya Manajemen PTPN 3 membayarkan uang suguh hati kepada masyarakat penggarap, di Kantor Afdeling 4, Selasa (25/10/2022).
Asisten Personalia Kebun (APK) Doni Manurung mengatakan pembayaran uang suguh hati ini adalah janji PTPN 3 kepada para masyarakat penggarap yang sudah lama ditawarkan, namun akhirnya sebahagian warga penggarap mau menerima tawaran pihak PTPN 3, mereka datang mendaftarkan dirinya ke posko yang telah disiapkan.
Menurutnya, pambayaran uang suguh hati ini bervariasi, ada yang di bayarkan sebagai pengganti tanaman, ada juga pengganti nilai bangunan di atas lahan tersebut, dan penilaian dilakukan oleh tim survey yang disediakan pihak kebun.
“Uang suguh hati tahap pertama dibayarkan kepada 23 kepala keluarga warga penggarap yang telah mendaftarkan diri sejak tanggal 18 lalu ke posko pendaftaran. Untuk tahap pertama ini, pihak manajemen PTPN 3 telah menyalurkan dana sebesar Rp. 630 juta. Disini pihak PTPN 3 masih tetap melakukan pembayaran uang suguh hati untuk tahap selanjutnya kepada warga penggarap yang telah mendaftarkan diri,” kata Doni.
Terpisah, Siti Rama boru Sianturi seorang warga penggarap kepada wartawan mengatakan dirinya berterima kasih kepada PTPN 3 yang mau membayarkan uang suguh hati. “Nantinya uang ini akan kami pergunakan setelah berangkat dari tanah garapan, kami juga sudah lelah bertahan, karena lahan yang kami pertahankan bukan milik kami,” katanya.
Pembayaran uang suguh hati tahap pertama ini disaksikan Syarul Ramadan Pane selaku Camat Siantar Sitalasari, mewakili Kapolsek Siantar Martoba dan Danramil 04 Siantar Barat Kapten Inf. Carles Tarigan.
Usai menerima uang suguh hati, selanjutnya boru Siburian salah seorang warga penggarap rela melakukan pembongkaran bangunan rumah tinggalnya yang disaksikan oleh pihak PTPN 3, Camat Siantar Sitalasari dan Lurah Gurilla.
Dirinya akan secepatnya pindah keluar dari lahan ini setelah selesai membongkar bangunan rumah miliknya, dengan membawa bahan bekas bangunannya yang masih bisa dipergunakan lagi ke tempat lain. (JN)