IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Minggu, 22 September 2024

PT Socfindo Komitmen Kelola Kolam Limbah Secara Profesional dan Tetap Berada di Bawah Baku Mutu Pemerintah

BATUBARA, TOPKOTA.co – Pemerintah Kabupaten Batubara bersama Perusahaan PT Socfindo Perkebunan Tanah Gambus dan PTPN IV Perkebunan Tanah Itam Ulu ( TIU) menggelar rapat membahas penanganan bencana alam terkait banjir di beberapa desa di wilayah Kecamaatan Limapuluh Pesisir Kabupaten Batubara.

Pembahasan bertempat di Aula Pertemuan PT Socfindo Tanah Gambus Kec Lima Puluh Batubara, Kamis (9/9) pagi.

Rapat pembahasan dihadiri Bupati Batubara diwakili Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Drs Sahala Nainggolan, Group Man II PT Socfindo Erikson Ginting, Kadis Pertanian Azwar SP, Kadis Peternakan dan Perkebunan M Ridwan, Kadis PUPR Khairil Anwar,  Manager Perusahaan PT Socfindo kebun Tanah Gambus M Joni Makri Sitepu,  Manager Pabrik Perkebunan Tanah Gambus Adji Indra Prapanca, Askep M Irsan Dompu, Manager PTPN IV Tanah Itam Hulu Ima Sulastri, Camat Lima Puluh Pesisir Syafrizal, para Kepala Desa, Pengurus Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Desa Bulan-bulan dan undangan lainnya.

Dalam Rapat, Manager Perusahaan PT Socfindo Perkebunan Tanah Gambus M Joni Makri Sitepu menguraikan, permasalahan pertama adalah perawatan kanal. Dijelaskannya, pada tahun 2012 ada MOU antara PT. Socfindo dengan penduduk sekitar kanal, diantaranya penduduk Desa Titi Merah Kecamatan Lima Puluh Pesisir, bahkan pada Tahun 2012 Perusahaan PT Socfindo saat memberikan bantuan berupa tanki air.

“Intinya, Perusahaan PT.Socfindo berkomitmen untuk perawatan kanal yang berdampak langsung kepada masyarakat sekitar, jadi apa arahan dan petunjuk hasil diskusi hari ini pasti kami kerjakan sesuai komitmen Perusahaan, dan sesuai kemampuan Perusahaan,” sebut M Joni Makri Sitepu.

M Joni Makri Sitepu menyebutkan barangkali selama ini ada mata rantai komunikasi yang terputus dan hal itu sebaiknya untuk disambung kembali.

Kemudian disebutkannya, terkait air kanal menjadi hitam dan mengeluarkan bauk busuk dan berdampak ikan mati atau biodata mati, M Joni Makri Sitepu mengklarifikasi dan konfirmasi. “Disini saya klarifikasi dan konfirmasi, kebetulan di hari Senin yang lalu untuk membuktikan air berwarna hitam itu apakah hasil olahan industri Perusahaan Socfindo Tanah Gambus. Bisa kami katakan kurang logis,” ujarnya.

Lanjut dijelaskannya, kalau penyebabnya dari olahan limbah PT Socfindo Tanah Gambus, Perusahaan PT. Socfindo Tanah Gambus memiliki 4 kolam penampungan limbah dan pengeluaran terakhir aliran air Perusahaan PT Socfindo Perkebunan Tanah Gambus ada rawa untuk resapan air. ” Rawa ini areal konserpasi yang tidak pernah ditanami, selanjutnya dari rawa ini air mengalir ke arah Sungai Bahbolon dan bukan limbah perusahaan dialirkan ke kanal,” ungkap M Joni Sitepu.

Manager PT Socfindo Tanah Gambus Joni M Sitepu dalam penyampaian akhirnya menyebutkan, bahwa PT Socfindo siap kapan saja untuk membantu pembersihan saluran pembuangan.

“PT Socfindo siap mendukung pembersihan saluran pembuangan, dan limbah PT Socfindo dipastikan tidak memasuki areal penduduk karena limbah kami dibuang ke areal rawa yang merupakan lahan konservasi PT Socfindo,” ulang Sitepu.

Sementara, Manager Pabrik PT Socfindo Tanah Gambus Adji Indra Prapanca menjelaskan terkait baku mutu yang dihasilkan PT Socfindo. “Pabrik kita sudah ikut dalam profer, dan dalam profer itu sudah mendapatkan peringkat biru, artinya tidak satu pun para meter ketentuan dari Menteri Lingkungan Hidup yang dilanggar, dan semua berada di dalam ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah,” jelasnya.

Dilanjutkannya, laporan setiap bulan PT Socfindo Perkebunan Tanah Gambus konsisten mengirim sampel ke laboratorium yang sudah disahkan oleh Pemerintah. “Semua baku mutu di bawah standard yang ditetapkan, bahkan lebih dari baku mutu. Misalnya CUD yang ditetapkan 350, PT. Socfindo Tanah Gambus cuma 181. PT Socfindo komitmen dalam pengelolaan kolam limbah secara Profesional dan bisa dipastikan tetap berada di bawah baku mutu yang ditetapkan Pemerintah,” ungkap Adji Indra Prapanca.

Direksi PT Socfindo yang diwakili oleh Group Manager II Erikson Ginting sangat mengapresiasi pertemuan pembahasan masalah banjir di Batubara ini. “Perusahaan sangat peduli kepada lingkungan karena hal ini memang kewajiban kita untuk membantu segala keluhan warga diseputar perusahaan. Saya sudah perintahkan kepada pengurus Tanah Gambus untuk membantu warga sekitar dari dana CSR yang sudah tersedia,” tambah Erikson Ginting.

Sedangkan, Assisten II Pemkab Batubara Drs Sahala Nainggolan meminta agar petani diedukasi untuk membina produksi dan pemeliharaan lingkungan.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Batubara Azwar SP mengatakan bahwa terjadi endapan (sedimen) sehingga jalan air tidak lancar.

Oleh karena itu, Manager PTPN IV Tanah Hitam Hulu Ima Sulastri meminta agar masyarakat maklum karena memang curah hujan tahun ini relatif lebih tinggi khususnya di bulan Agustus. “Bulan Agustus curah hujan terlalu tinggi sehingga memang banyak lahan yang kebanjiran termasuk lahan PTPN IV Kebun TIU juga kebanjiran. Untuk memberikan bantuan kita tidak bisa terburu buru karena penganggarannya harus kita ajukan dan pihak PTPN IV selalu terbuka untuk membantu masyarakat,” kata Ima Sulastri.

Dalam kesempatan itu, Camat Lima Puluh Pesisir Syafrizal menyampaikan keluhan dari warga berupa kondisi lahan masyarakat yang terendam banjir.

Begitu juga dengan Pengurus Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Desa Bulan bulan meminta agar pembersihan saluran pembuangan dilakukan oleh petani sendiri.

Rapat akhirnya diakhiri dengan kesimpulan, PT. Socfindo dan PTPN IV Tanah Itam Ulu berkomitmen untuk segera menindaklanjuti hasil rapat dan menjalin komunikasi aktif dengan Pemerintah Kabupaten Batubara dalam penaggulangan bencana banjir yang terjadi. (Solong)