IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Proyek Rumah Pohon Dinas Pariwisata Karo Tak Selesai Sesuai Jadwal, Warga Heran Anggaran Terlalu Besar

Pembangunan proyek Rumah Pohon Dinas Pariwisata yang berada di Taman Mejuah Juah Open Stage Berastagi.

TANAH KARO, TOPKOTA.co – Pembangunan Proyek Rumah Pohon dari Dinas Pariwisata Kabupaten Karo mencuri perhatian masyarakat sekitar, selain proyek tidak selesai sesuai jadwal, warga juga merasa heran dengan anggaran membangun rumah untuk kepentingan pariwisata tersebut dianggap terlalu besar.

Menelusuri kecurigaan warga ini, topkota.co langsung menuju ke lokasi pengerjaan proyek rumah pohon di Open Stage Berastagi Kecamatan Berastagi. Di lokasi memang terlihat beberapa pekerja masih terlihat menyelesaikan proyek tersebut, Kamis (7/1).

Para pekerja juga terlihat masih sangat sibuk melakukan pembangunan rumah dibagian atas yang terlihat terbuat dari bahan ijuk, serta bagian depan atau ayo ayo juga terlihat belum juga terpasang.

Unjuk br Ginting warga sekitar yang bermukim di sekitar Open Stage saat berada di lokasi mengaku merasa heran melihat bagunan rumah pohon ini tak kunjung selesai. Dirinya juga merasa ada yang aneh dengan proyek tersebut. “Sudah habis masa waktu pengerjaan sesuai dengan papan pengumuman yang ada di plang proyek tersebut, anggarannya sebesar Rp.149 juta,” katanya yang mengaku setiap pagi melintasi area tersebut saat berolahraga.

Menurutnya untuk membangun sebuah rumah pohon dengan kualitas bahan-bahan yang dipakai oleh pemilik proyek ini tidaklah mengucurkan dana yang cukup besar. “Melihat dari besarnya jumlah pagu proyek yang jumlahnya ratusan juta rupiah, sepertinya kwalitasnya tak sesuai dengan besaran anggarannya. Kalau ditempat kami dengan biaya seperti itu tentunya atapnya dah terbuat dari ikko. Ini hanya ijuk yang sangat tipis, pastinya beberapa bulan dah bocor itu,” katanya meragukan kwalitas bangunan ratusan juta rupiah itu.

Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PKK) Dinas Pariwisata Kabupaten Karo Suharta Sembiring yang dihubungi wartawan melalui telephon seluler ataupun WhatsApp terkait keterlambatan pembangunan rumah pohon tersebut enggan memberikan keterangan, walaupun pesan yang disampaikan wartawan via WhatsApp sudah terlihat bertanda dua ceklis biru. (John Ginting)