AEKKANOPAN, TOPKOTA.co – Terdapat dua pekerjaan di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) Tahun Anggaran (TA) 2019 yang diketahui belum selesai dikerjakan, namun laporan serah terima hasil pekerjaan disinyalir telah diterbitkan oleh Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) disana.
Adapun pekerjaan dimaksud diantaranya, pembangunan kamar mandi SDN.115480 Panca Bakti Kecamatan Merbau dan pembangunan kamar mandi SDN 112324 Pinang Lombang Kecamatan NA IX-X yang bersumber dari Dana PAPBD Labura TA. 2019 dengan pagu anggaran serupa yaitu Rp. 70.950.000.
Hasil penelusuran wartawan ke lokasi, terhitung tanggal 30 Desember 2019, kedua pekerjaan tersebut sama sekali belum selesai seratus persen. Buktinya, dilapangan terlihat pintu kamar mandi sama sekali belum terpasang. Ditambah lagi, bagian ventilasi juga belum tertutup dan ada kamar mandi di salah satu sekolah yang dibangun belum memiliki kran air dan bak penampung air berikut tank air.
Usut punya usut, berdasarkan data yang diperoleh TOPKOTA.co, meski belum selesai dikerjakan, ternyata PPHP Disdik Labura sudah mengeluarkan Laporan Serah Terima Hasil Pekerjaan kedua proyek ini ditanggal 09 Desember 2019 dengan nomor masing-masing III.13.4/18/PPHP/P.APBD/PPK_DISDIK/XII/2019 dan III.14.4/18/PPHP/P.APBD/PPK_DISDIK/XII/2019.
Ketika hal ini dikonfirmasi kepada salah seorang PPHP Disdik Labura M Arifin, Senin (21/04) di ruangannya, sepertinya mulai mengelak. Arifin mengaku tidak mengetahui mekanisme pemeriksaan pekerjaan tersebut dengan alasan masing-masing anggota PPHP yang terdiri dari tiga orang telah berbagi tugas.
Dia menjelaskan, untuk kedua pekerjaan tersebut diperiksa oleh rekan satu timnya yang bernama Suwandi. Mendapat laporan dari Suwandi jika pekerjaan dimaksud sudah selesai, Arifin pun tidak sungkan lagi menandatangani Laporan Serah Terima Hasil Pekerjaan itu.
“Kalau tahu aku itu (kedua pembangunan kamar mandi-red) belum selesai, tak akan ku tandatangani laporannya. Kau pun tahu sendiri bagaimana ketatnya aku saat memeriksa pekerjaan. Tak perduli aku siapa yang punya, meski hanya tinggal mencat saja, ku paksa rekanan selesaikan pekerjaannya dulu baru bisa ku tandatangani laporan serah terima hasil pekerjaannya,” cetus Arifin.
Meski begitu, Arifin menganjurkan untuk terlebih dahulu konfirmasi terkait hal tersebut kepada Suwandi. “Sudah konfirmasi sama Suwandi? Coba konfirmasi dulu dia, karena dia yang memeriksa pekerjaan tersebut,” elak Arifin.
Sayangnya, ketika Suwandi yang juga salah seorang anggota PPHP Disdik Labura ingin dikonfirmasi TOPKOTA.CO di ruangannya, sedang tidak masuk kantor dengan alasan pembagian jadwal kerja akibat dampak pandemi Covid 19 yang saat ini sedang melanda. Begitu juga saat dihubungi melelui telepon seluler miliknya, sambungan telepon Suwandi tidak terhubung.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Marapimpin Hasibuan yang ditemui TOPKOTA.co di Kantor Disdik Labura juga mencoba “buang badan”. Marapimpin yang mengaku ikut menandatangani Berita Acara Pencairan (BAP) dana kedua pembangunan tersebut mengaku tidak tahu menahu soal teknis kegiatan tersebut.
“Dalam hal ini, aku sebagai PPTK cuma berperan sebagai pelaksana administrasi keuangan. Masalah teknis itu sudah ada bagiannya masing-masing. Aku tandatangani BAP berdasarkan laporan PPHP terkait teknis pekerjaan. Selebihnya itu bukan tugas ku,” ujar Marapimpin.
Herannya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Disdik Labura Mujiono yang sempat nimbrung dalam pembicaraan konfirmasi terkait kedua pembangunan kamar mandi sekolah dimaksud dengan PPTK, Marapimpin Hasibuan, mencoba menghindari pertanyaan wartawan dan langsung pergi dari lokasi dengan alasan sedang ada urusan. “Bentar ya bang, ada urusan ku sebentar kesana,” jawab Mujiono sambil bangkit dari tempat duduk pergi meninggalkan tempat tanpa menjawab pertanyaan wartawan. (Fachri Dabara)