IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Jumat, 20 September 2024

Polrestabes Medan Didesak Ungkap Kematian Tragis Bocah Malang Balqis

Balqis bocah malang berusia 8 tahun saat dirawat di Rumah Sakit Haji Medan. (Foto: Ist)

MEDAN, TOPKOTA.co – Kematian bocah malang berusia 8 tahun, Balqis secara tragis di rumahnya Jalan Letda Sujono Kecamatan Percut Seituan Medan Sumatera Utara, masih penuh misteri.

Sebelum meninggal, Balqis sempat berucap kepada waknya Rani, “Mulutku dilakban, kepalaku dipukuli dan pinggang ku di tunjang, aku sakit kalau kencing bu”. Korban meninggal dunia di RS Haji Medan pada Kamis (5/10/23) lalu.

Terkait kematian Balqis, warga setempat mendesak Polri mengusut kasus kematian anak sulung dari 3 bersaudara dari perkawinan pasangan Edi Syahputra dan Devi Andrean.

“Ini hutang bagi Kepolisian agar segera melakukan penyelidikan apa motif tewasnya bocah malang tersebut,” ujar warga bermarga Nasution tetangga korban kepada wartawan, Senin (9/10/2023)

Meninggalnya korban santok viral di media sosial, kabar yang tersiar Balqis usia 8 tahun diduga disiksa secara keji hingga tewas. Kematian ini diakui sang ayah, dan ia minta jenazah anaknya Balqis agar segera diautopsi.

Nasib tragis yang dialami Balqis dan dua adiknya berawal setelah ayahnya Edi Syahputra masuk penjara dan ibunya Devi Andrean diusir warga dari kediamannya, karena sering berbuat yang tidak menyenangkan warga setempat.

Balqis beserta kedua saudaranya diasuh oleh Peni Elisa, korban sudah 2 bulan tinggal bersama Peni Elisa.

Awalnya, warga melihat Balqis dalam kondisi lemas di rumah kosong yang tidak jauh dari kediaman Peni, lalu warga mengantarkan Balqis kerumah Peni, yang kemudian Peni mengantarkan Balqis kerumah Waknya yang bernama Rani.

Setiba di rumah Rani Kamis (05/10/2023) sekitar pukul 10.00 Wib, Rani sempat menanyai Balqis kenapa ia sebenarnya. “Kenapa kau nak, siapa yang bikin kau begini,” tanya Rani kepada Balqis.

“Mulutku dilakban, kepalaku dipukuli dan pinggangku di tunjang, aku sakit kalau kencing bu,” terang Balqis.

“Siapa yang melakukannya nak,” lanjut Rani bertanya. Namun sebelum menjawab, Balqis langsung kejang kejang dan Rani langsung membawa Balqis ke RS Haji Medan didamping dengan warga.

Namun, Tuhan berkehendak lain, Balqis menghembuskan nafas terakhir dan dinyatakan oleh doker telah meninggal dunia. “Kami minta agar Kepolisian segera mengusut kematian Balqis diduga dianiaya secara tidak manusiawi,” ujar warga.

Warga menduga kalau Balqis mati tidak wajar. Anak yang tidak berdosa ini diduga mengalami penyiksaan fisik yang akibatnya Balqis tewas setelah sempat dilarikan di RS Haji Medan.

Menurut mereka, kematian anak 8 tahun itu sudah ditangani Polsek Percut Sei Tuan. Namun, Kapolsekta Percut Sei Tuan yang dikonfirmasi belum dapat dihubungi.

Sementara ibu kandung korban, Devi Andrean tidak diketahui kemana perginya. (Ayu)

BERITA TERKINI

BERITA TERPOPULER