MEDAN, TOPKOTA.co – Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) prihatin terhadap Gubernur Sumut Edy Rahmayadi karena selama 3 tahun memimpin, harta kekayaannya justru menurun drastis.
Koordinator PMPHI Gandi Parapat mengatakan Edy Rahmayadi berpotensi jatuh miskin jika dalam beberapa tahun ke depan memimpin Sumut. Sehingga, perlu ada upaya bersama dari semua pihak untuk membantu pemimpin Sumut itu.
“DPRD jangan hanya diam namun perlu memikirkan biaya APBD untuk keperluan Gubernur Sumut. Kalaupun tidak bisa bertambah minimal bertahan, jangan sampai terganggu konsentrasi pak Edy Rahmayadi untuk memimpin masyarakat Sumut,” ujar Gandi ditanya wartawan terkait turunnya kekayaan Edy Rahmayadi, Rabu (06/10/2021).
Anggota DPRD Sumut perlu mencarikan solusi agar kepemimpinan Edy Rahmayadi tidak mengorbankan keluarganya, khususnya anak-anaknya yang masih mengenyam pendidikan.
Menurut Gandi, Gubernur Sumut patut diapresiasi karena berani berkata jujur terkait anjloknya harta kekayaan dirinya selama memimpin Sumut. Edy dinilai sebagai pemimpin yang mengutamakan kepentingan rakyat.
“Ini merupakan sejarah kelam bagi pemimpin di Tanah Air. Hanya Edy Rahmayadi dari seluruh kepala daerah di negeri ini, yang hartanya menurun drastis. Biasanya, harta kekayaan kepala daerah melonjak drastis,” ungkap Gandi.
Sebelumnya, berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), kekayaan Edy Rahmayadi bernilai Rp23,6 miliar pada tahun 2018 lalu, berkurang Rp8 miliar dalam LHKPN tahun 2020. Harta kekayaan Edy Rahmayadi menjadi Rp15,3 miliar.
Mantan Pangkostrad ini mengakui harta kekayaannya menurun drastis. Menurutnya, kebutuhan hidup merupakan salah satu faktor utama kekayaannya menurun drastis selama 3 tahun terakhir.
“Ini berkurang untuk memenuhi kebutuhan hidup, biaya pendidikan anak yang masih sekolah dan kuliah. Selain itu, usaha ditutup saat menjabat sebagai Gubernur Sumut,” ungkap Edy Rahmayadi, Senin (20/9/2021).
Menurut Edy, gaji Gubernur tidak menjamin hartanya meningkat. Selama ini, Edy menfaki menerima gaji sebesar Rp9 juta. Nilai itu tak menjamin Edy bisa leluasa menikmati gaji setiap bulannya.
Berbeda dengan Edy, harta kekayaan Wagub Sumut Musa Rajekshah meningkat sekitar Rp40 miliar dalam periode yang sama dengannya. Terkait kondisi tersebut, Edy mengaku hal yang wajar karena Musa Rajekshah berlatar belakang pengusaha. “Dia kan orang bisnis. Awak tak bisnis,” pungkasnya. (red)