IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Penolakan Darwis Jabat Komisaris Utama BUMD Pemkab Batubara Ramai di Medsos, Sekda No Comment

Drs H Darwis

BATUBARA, TOPKOTA.co – Berbagai pihak menyuarakan pendapat pro dan kontra terkait penolakan mantan Kadisdik Batubara Drs H Darwis atas pengangkatan dirinya sebagai Komisaris Utama BUMD milik Pemkab Batubara PT. Pembangunan Batra Berjaya (PBB).

Pihak yang pro menyatakan dukungan terhadap Darwis yang tegas menolak jabatan yang diberikan Bupati Batubara Zahir. Sementara disisi lain, pihak yang kontra menyalahkan sikap penolakan yang diungkapkan Darwis.

Sehinggah penolakan yang disampaikan mantan Kadisdik dan juga mantan Cabub Batubara H Darwis itu menggelinding bagaikan “bola panas”.

Darwis bahkan sudah melayangkan surat pernyataan yang isinya menolak jabatan tersebut dengan berbagai alasan, diantaranya dugaan aroma korupsi yang sedang meliputi perusahaan daerah milik Pemkab Batubara tersebut.

Penolakan jabatan inipun mendadak kian ramai di media sosial (medsos), bahkan salah satu akun netizen di facebook inisial KH menyayangkan tindakan H Darwis. “Kok ditolak….berarti takut bila ditunjuk sebagai pemimpin…ya sudah jangan berharap jadi pemimpin di Batubara ini”, tulisnya, Jumat (19/6).

Hal serupa juga dikomentari Syafrizal Ramli melalui akun facebooknya yang menulis, “owhhh…padahal sebelum sudah mau dan sudah memberikan KTP kepada pihak notaris tanda kebersediaan…..kog belakangan malah melakukan manuver seolah-olah dijebak….”

Namun ketika statemen akun facebook Syafrizal Ramli dikonfirmasi kepada Darwis, dengan tegas  Darwis mengatakan,  dirinya tidak pernah menyatakan kesediaannya serta tidak pernah menyerahkan KTP-nya.

“Saya tidak pernah kasi KTP saya (ke notaris),” tegas Darwis kepada wartawan di halaman Masjid Al-Huda Desa Antara Kecamatan Lima Puluh Batubara, Jumat siang (19/6) usai menjadi khatib Jumat.

Sebelumnya juga Sekdakab Batubara Sakti Alam Siregar yang dihubungi wartawan dari Wappress lewat Whatsapp terkait penolakan Darwis serta dugaan aroma tak sedap di BUMD, dengan enteng menjawab, “no comment”. (Solong)