LAMPUNG, TOPKOTA.co – Pendidikan merupakan suatu kebutuhan penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal tersebut juga telah dicantumkan dalam Undang Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1, disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Salah satu bentuk pelaksanaan pendidikan adalah pengajaran. Dalam pendidikan, pengajaran mempunyai proporsi yang paling besar, terutama di dalam pendidikan formal. Bila pengajaran diartikan sebagai perbuatan mengajar, maka tentunya ada guru yang mengajar dan siswa yang diajar atau yang belajar (Gino,dkk, 1996: 30).
Kegiatan belajar mengajar merupakan satu kesatuan dari dua kegiatan yang searah. Kegiatan belajar adalah kegiatan primer, sedangkan mengajar merupakan kegiatan sekunder yang dimaksudkan untuk dapat terjadi kegiatan belajar yang optimal.
Suatu kondisi pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan diharapkan mampu membuat siswa belajar, karena secara tidak langsung siswa akan termotivasi untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar dikelas.
Dalam kegiatan belajar mengajar terdiri atas komponen-komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Adapun komponen-komponen tersebut antara lain: (a) peserta didik; (b) tenaga pendidik; (c) materi pelajaran; (d) media atau peralatan pembelajaran; (e) strategi dan metode pembelajaran; (f) evaluasi atau hasil penilaian; (g) lingkungan pembelajaran; serta (h) pengelolaan kelas (Iskandar, 2009: 31).
Apabila semua komponen tersebut dapat bekerjasama secara maksimal maka kegiatan belajar mengajar akan berjalan lancar dan diharapkan hasil belajar siswa baik dan tujuan pembelajaran tercapai.
Kenyataanya pendidikan saat ini masih mengalami berbagai masalah, apalagi masa pandemic ini siswa dan guru harus mampu berperan aktif dalam pembelajaran yang dilaksanakan secara daring. salah satu masalah yang dekat dengan hal tersebut adalah hasil belajar siswa.
Seperti halnya yang terjadi pada Siswa kelas X Bismen SMK Muhammadiyah 1 Marga Tiga tahun 2020/2021. Pada mata pelajaran Ekonomi Bisnis dengan jumlah siswa 20 anak, siswa kurang mampu menyerap materi yang disampaikan.
Salah satu alternatif yang dapat ditempuh untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah melalui kreativitas yang dimiliki guru dalam memilih media pembelajaran yang tepat dan inovatif. Karena model pembelajaran yang saat ini sedang diterapkan adalah model pembelajaran daring.
Selama pembelajaran daring guru menggunakan media pembelajaran dalam bentuk rangkuman dukumen yang dibagikan pada siswa, namun masih banyak siswa yang tidak tertarik dan merasa kesulitan dalam memahami mata pelajaran Ekonomi Bisnis, sehingga perlu dicari suatu media pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa dan kelas tersebut, agar pembelajaran daring yang dilakukan dapat membuat siswa tertarik dan termotivasi.
Media pembelajaran dalam bentuk Power Point (PPT) dan vidio pembelajaran dapat menjadi alternatif dalam membantu guru untuk meningkatkan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran Ekonomi Bisnis pada pembelajaran daring yang sedang dilakukan media pembelajaran PPT dan vidio merupakan media visual yang dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pada pembelajaran daring. Instruksi pembelajaran daring yang harus dikerjakan siswa dapat disampaikan mealui video pembelajaran.
Melalui media dan vidio pembelajaran diharapkan mampu memberikan manfaat, yaitu mempermudah siswa dalam menerima pesan yang disampaikan oleh guru. Lebih lanjut media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi, perhatian dan minat siswa dalam belajar.
Berdasarkan pembahasan di atas maka, untuk mengatasi masalah belajar anak peneliti mencoba untuk menyelesaikan masalahnya. Penyelesaian masalah tersebut dilakukan peneliti dengan cara menerapkan media PPT dan vidio dalam pembelajaran.
Selanjutnya untuk melihat hasil dari implementasi media PPT dan vidio peneliti merumuskan membuat Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Bisnis Melalui Media Power Point (PPT) dan Vidio Pembelajaran Daring Kelas X Bismen SMK Muhammadiyah 1 Marga Tiga Tahun Pelajaran 2020/2021”
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus meliputi empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi tindakan, dan (4) refleksi tindakan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan media PPT dan video pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ekonomi Bisnis kelas X Bismen 1 SMK Muhammadiyah 1 Marga Tiga Tahun 2020/2021. Peningkatan nilai hasil belajar peserta didik ditunjukkan dengan meningkatnya prosentase nilai hasil belajar peserta didik mencapai 60 %.
Kemudian pada saat dilanjutkan ke siklus II prosentase hasil belajar peserta didik meningkat menjadi 70 %. Hal ini menunjukkan persentase hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan dan mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan.
Penggunaan media pembelajaran PPT dan media video pembelajaran dapat meningkatkan nilai hasil belajar peserta didik. Peningkatan nilai hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada rata-rata nilai kelas dan peningkatan persentase ketuntasan setelah diadakan refleksi atau siklus.
Sebelum diberikan tindakan, rata-rata nilai kelas 70.92 dan persentase ketuntasan mencapai 45%. Pada siklus I rata-rata nilai kelas mencapai 75.8 dan persentase ketuntasan mencapai 60%. Kemudian pada siklus II rata-rata nilai kelas mencapai 77.2 dan persentase ketuntasan mencapai 70%. Penggunaan media power point dan video pembelajaran dalam pembelajaran di sekolah dapat meningkatkan hasil belajar.
Penulis: Dewi Wulandari S.EI, Mahasiswa PPG Tahap II LKPT UMSU Tahun 2020 dan Guru SMK Muhammadiyah 1 Marga Tiga Lampung Timur