LABUSEL TOPKOTA.co Pengaspalan yang dilaksanakan pihak ketiga dari Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Labusel (DPUTR-LS), disinyalir pengaspalannya menjadi dilema bagi setiap pengendara yang melintas disepanjang Dusun Hajoran menuju Desa Hutagodang.
Saat tim media melintas terpantau pengaspalan yang tersambung-sambung atau seponggol-seponggol tersebut tidak rata, adanya gelombang-gelombang pada sambungan pengaspalan sehingga membahayakan bagi pengendara sepeda motor,jalan yang rusak atau berlubang terasa mulai dari dusun hajoran menuju desa Hutagodang.
Azwan Siregar pengawas lapangan dari dinas PUTR kebetulan jumpa papasan dilokasi Rabu 13/11/2024, menjelaskan pengaspalan memang dilakukan bertahap-tahap menggunakan metode delapan sekmen dengan pagu anggaran Rp. 300.000.000,.
Pengaspalan dilakukan dari Dusun Hajoran sampai Dusun Tapu-Tapu, selebihnya pemeliharaan sampai ke Desa Hutahodang dan beda anggaran. Kalau bentuk pengaspalan ya beginilah pak, kami hanya menjalankan prosedur, untuk lebih jelasnya orang bapak bisa tanya kan langsung ke kantor PU langsung Desa Sosopan, ungkap pengawas lapangan dinas PUTR.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Juddin menjelaskan pengaspalan seponggol-ponggol dilakukan untuk mengurangi lobang-lobang yang dalam dan rusak parah. Aspal yang masih bagus dilewatkan dengan artian dilompat, memang disengaja.
“Sayang sih bang… kalau aspal yang bagus dibongkar dan diaspal kembali sementara masih layak digunakan” kata juddin melalui selullernya.
PPK DPUTR juga meyakinkan dan mengatakan coba besok saya buka berkas pengaspalan Dusun Hajoran tersebut, agar jelas peruntukannya, karena hasil laporan anggota dilapangan semua sudah ready, katanya.
Khoruddin (45) warga setempat saat di konfirmasi mengatakan saya pun bingung pak, dengan sistem pengaspalan terputus -putus atau seponggol-seponggol tersebut. Menurut saya yang dilakukan DPUTR ini belum efektif dilakukan. Sebab masih banyak juga jalan aspal yang masih rusak dengan lubang-lubang yang dalam terlewatkan, katanya Kamis 14/11/2024.
“Ya diaspal aja sekaligus, atau dimana lokasih yang betul-betul parah dan rusaknya dalam disitu diperbaiki/aspal sekaligus, biar pengendara lebih nyaman” ujarnya
Sebab kalau diaspal dengan metode seponggol-seponggol ini menjadikan jebakan bat man bagi si pengendara, tegasnya.
Harapan saya pada Pemerintah Daerah mewakili masyarakat, ya diaspal lah seluruhnya dengan aset pendapatan daerah Desa kami yang dikeluarkan cukup signifikan. (SL)