IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Pemkab Morowali Gelar Rakor Investasi Bagi PMA/PMDN Tahun 2022

MOROWALI, TOPKOTA.co – Dalam rangka meningkatkan reasilisasi investasi di Kabupaten Morowali, pemerintah daerah malalui Dinas Penananman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Morowali menggelar Rapat Koordinasi Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)  se-Kabupaten Morowali Tahun 2022, di Ruang Pola Kantor Bupati, pada Senin,  01 Agustus 2022.

Rakor mengusung tema “Mewujudkan Masyarakat Sejahtera Bersama”, secara resmi dibuka Bupati Morowali Drs Taslim, dan dihadiri Sekertaris Daerah Morowali Drs Yusman Mahbub MSI, para staff ahli, para asisten, para Pimpinan OPD Lingkup Pemkab Morowali, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Morowali, para pimpinan perusahaan PMA dan PMDN se-Kabupaten Morowali serta Insan Pers.

Dalam laporan Kepala Dinas PMPTSP Morowali, Drs Yusman Mahbub MSi menyampaikan rapat koordinasi ini memiliki output menerbitkan pelaku yang tidak mematuhi peraturan perundang-undangan dan peraturan daerah. Serta meningkatkan dan mempertahankan investasi dan capaian investasi penenaman modal di Kabupaten Morowali.

“Rapat koordinasi dilaksanakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam pidato pelantikan presiden periode 2019-2024. Yaitu, memastikan program pemerintah dapat terlaksana (berorientasi pada hasil) prioritas investasi yang mendorong penciptaan lapangan kerja dan transformasi ekonomi, maka Kementerian Investasi BKPM RI melakukan strategi-strategi dalam rangka meningkatkan realisasi di Indonesia,” pungkasnya.

Di kesempatan yang sama, Bupati Morowali Drs Taslim memberikan berharap masuknya investasi ke Kabupaten Morowali dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Taslim menyebut Kabupaten Morowali berhasil mencatatkan investasi yang sangat positif. Terlihat dari realisasi pada semester II tahun 2022 mencapai Rp 29,3 triliyun. Nilai investasi ini menempatkan Morowali pada posisi pertama secara nasional dan Provinsi Sulawesi Tengah di angka Rp 30,12 triliyun berada di urutan ke III nasional.

“Pada tahun 2022 target reasilisasi investasi yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah sebesar Rp 53 triliyun, untuk target realisasi investasi Kabupaten Morowali sebesar 35,7 triliyun. Pada semester I tahun 2022 kabupaten Morowali telah mencapai 43,6 triliyun, dimana telah melampaui target sebesar 122% dan telah menempati urutan I tingkat nasional. Sedangkan untuk Provinsi Sulawesi Tengah menempati urutan III nasional, sementara itu pada tahun 2022 di semester ke II capaian investasi Sulawesi Tengah sudah di angka Rp 32,12 triliyun. Artinya bahwa Sulawesi Tengah masuk pada tiga besar nasional. Dari Rp 32,12 triliyun, ada Rl 29,3 triliyun berada di Kabupaten Morowali. Morowali menjadi peringkat pertama capaian investasi secara nasional,” ungkap Taslim

Menurutnya, perolehan investasi tidak terlepas dari kebijakan Gubernur Sulawesi Tengah dalam membangun kemudahan investasi, baik sektor keamanan maupun kemudahan perizinan. Pihaknya, juga mengapresiasi atas komitmen dan sinergitas yang terjalin antar pihak perusahaan dan Pemerintah Daerah Morowali dalam menciptakan investasi yang kondusif.

“Dengan realisasi investasi sebesar itu, saya atas nama Pemerintah Daerah Morowali mengapresiasi pimpinan perusahaan. Tentu semua ini hasil kerja nyata dari seluruh komponen di Kabupaten Morowali. Kami pemerintah daerah dan masyarakat  Morowali bangga bisa berkontribusi besar terhadap negara,” ungkap Taslim.

Taslim menyebut angka kemiskinan di Provinsi Sulawesi Tengah masih menjadi polemik hingga saat ini. Terbukti, Sulawesi Tengah adalah salah satu provinsi yang masuk dalam 10 besar provinsi termiskin. Persamaan persepsi untuk melakukan strategi dalam membenahi angka kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Morowali sangat diharapkan.

“Pembangunan di Sulawesi Tengah tidak diragukan lagi pada skala nasional, namun hari ini angka kemiskinan masih menjadi polemik bagi Sulawesi Tengah. Terbukti, Sulawesi Tengah adalah salah satu provinsi yang masuk dalam 10 besar termiskin di Indonesia. Ini menjadi tantangan kita semua, untuk mampu menjawabnya, mari satukan presepsi kita di dalam mengelola sumber daya yang kita miliki sehingga betul betul bisa mewujudkan kesejahteraan bersama,” ungkapnya.

Ia mengatakan untuk strategi CSR dan PPM di perlukan pertimbangan dalam menentukan visi target atau sasaran yang tepat. Dengan CSR yang tepat sasaran program yang di implementasikan akan selaras dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat.

“Mari kita bangun koordinasi yang baik termasuk penyusunan CSR dan PPM, kami berharap semua program yang dicanangkan tepat sasaran. Mohon, bisa membuka ruang untuk koordinasi dalam rangka untuk merencanakan program CSR maupun PPM dengan baik. Apa yang menjadi harapan, kesejahteraan bisa kita capai,” ungkapnya.

Lebih jauh, Bupati Taslim menegaskan kepada dinas terkait pihak perusahaan maupun masyarakat dapat berperan aktif dalam mengawasi dan mempertahankan tata kelola pertambangan secara kontiniu dari segala aspek, salah satu aspek lingkungan termasuk kegiatan ilegal minim harus segera ditertibkan.

“Saya mengajak, untuk kita bisa patuh dengan aturan dalam mengelola SDM harus sesuai dengan prosedur. Mengingat ini tercantum dalam Pasal 33 Ayat (3), menentukan bumi dan air dan kekayaan alam yang tekandung di dalamnya dikuasi oleh negara dan di pergunakan untuk sebesar besar kemakmuran rakyat,” ungkapnya.

Maka rakyat secara kolektif memberikan mandat kepada negara untuk mengadakan kebijakan, pengelolaan dan pengawasan untuk tujuan sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat. Oleh karena itu, menjadi komitmen bersama agar lingkungan bisa terjaga dengan baik dari segala aspek guna tercapainya kesejahteraan masyarakat. “Selain itu, saya mohon bantu Pemerintah Daerah Morowali untuk bisa mengawasi dan menertibkan ilegal minim,” jelas Taslim.

Di akhir sambutannya, Taslim  berharap melalui rakor tersebut dapat melahirkan pemahaman yang sama mengenai pelaksanaan kebijakan penanaman modal, guna mewujudkan iklim investasi yang kondusif dan meningkatkan kualitas perizinan dan non perizinan di Kabupaten Morowali.

Penghujung acara dilanjutkan dengan penyerahan plakat oleh Pemerintah Daerah Morowali kepada investor dengan investasi terbesar di Kabupaten Morowali, di antaranya tebanyak I  PT Hua Chin Alumunium Rp 4.38 triliyun, terbanyak II  PT Metal Smeltindo Selaras Rp 3.21 triliyun, terbanyak III PT Shong Tsing New Energy Rp 2.12 triliyun. Di lanjutkan dengan presentasi realisasi investasi dari pimpinan PT. IMIP, PT. BT IIG dan PT. ATI. (Rpdm)