IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Pemkab Morowali Bersama PT IMIP Gelar Pelatihan Pengelohan Magrove Bagi Warga Pesisir

MOROWALI, TOPKOTA.co – Dalam upaya rehabilitasi dan restorasi, budidayakan magrove sebagai komunitas jual, di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dapat dilakukan dengan kegiatan pemulihan ekosistem magrove yang mengalami kerusakan, serta pemanfaatan magrove bagi sumber daya manusia dalam peningkatan ekonomi pesisir.

Pelatihan ini dilaksanakan selama 5 hari, mulai dari tanggal 23-27 juni 2022, dengan diikuti 40 orang peserta yang berasal dari PKK warga pesisir Kecamatan Bungku Tengah, yaitu Kelurahan Matansala dan Kelurahan Tofoiso, Kamis (23/06/2022).

Pemkab Morowali berkolaborasi bersama PT IMIP melakukan pelatihan pengolahan buah magrove menjadi komunitas jual, kegiatan berlangsung di Keluruhan Matansala Kecamatan Bungku Tengah.

Dalam kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Morowali Dr H Najamudin SAg SPd MPd. Tampak hadir Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Morowali Zainal SE MM, Seketaris Dinas Koperasi dan UMKM Morowali Drs As’ad, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dispora Kabupaten Morowali, perwakilan PT IMIP Manajemen Legal and Govrel PT IMIP Askurullah bersama tim narasumber UMKM Griya Anyar Dewata Bali,  Camat Bungku Tengah Wirda Rosanti SSTP MAP bersama jajaran, Lurah Matansala dan jajaran, Lurah Tofoiso dan jajaran, para peserta pelatihan serta tamu undangan lainnya. 

Wakil Bupati Morowali Dr H Najamudin dalam sambutannya mengatakan bahwa pelatihan pengolahan magrove merupakan implementasi produkstifitas SDM Morowali, khususnya dalam membudidayakan hutan magrove dan memberdayakan. Ia berharap, pelatihan dapat memberikan dampak pesat dalam meningkatkan perekonomian di Kabupaten Morowali, serta dapat memberikan edukasi pemanfaatan magrove terhadap warga pesisir.

“Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat pesisir pantai, untuk memanfaatkan tanaman magrove sebagai sumber pangan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Pelatihan implementasi ini diharapkan dapat berkelanjutan dan bisa membuat perencanaan yang lebih matang,” ujarnya.

“Sudah kita pastikan bahwa buah magrove sukses dari semua perencanaan, mudah-mudahan dari buah magrove bisa membuat produk olahan yang harapannya bisa menambah pendapatan masyarakat setempat. Saya berharap agat peserta mampu menyimak dengan baik ilmu yang di berikan,” tambahnya. 

Kemudian perwakilan PT. IMIP menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat yang di lakukakan oleh PT IMIP, dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten Morowali.

“Kegiatan ini merupakam kolaborasi antara pihak pemerintah dengan pihak swasta. Kami mendukung kegiatan ini sebagai dasar bahwa PT. IMIP peduli terhadap keadaan sekitar, tidak hanya di daerah tanggung jawab sosialnya saja tetapi di luar daerah,” pungkasnya.

“Sebagai dasar pelaksanaan kegiatan ini merupakan misi IMIP dalam melaksanakan sustainable development goals. Dimana terdapat dua sektor yang terjamah, yaitu sektor lingkungan dan sektor menderict ekonomi. Dalam sektor lingkungan sebenarnya saat ini dengan keadaan pesisir, kita melihat Bahodopi habitat magrove berkurang, karena banyaknya pembangunan. Alasan kami memilih magrove Matansala sebagai fokus kegiatan, bahwa kami melihat habitat magrove Matansala yang luasnya 24 hektar masih terlihat asri dan alami. Magrove berfungsi sebagai penahan abrasi juga sebagai tempat berlindung populasi hewan, dan lebih terpenting bisa dimanfaatkan untuk komunitas jual,” ungkapnya.

Kegiatan ini merupakan misi IMIP melaksanakan sustainable goals, terdapat dua indikator penting untuk dijamah, yaitu sektor lingkungan dan sektor ekonomi. Pihaknya berharap kepada peserta untuk menyimak kegiatan ini dan kemudian diaplikasikan. (Rpdm)