ASAHAN, TOPKOTA,co – Kongres Assosiasi Futsal Kabupaten Asahan yang akan digelar akhir Januari 2021 Tahun ini banyak menuai protes dan kritikan dari calon, club dan penggiat olah raga futsal. Pasalnya, para calon peserta yang akan mendaftar wajib menyetor Rp15 Juta dengan dalih kontribusi.
Menurut Wahyu Trihartadi selaku pengurus club Putri Hessa mengatakan, kutipan sebesar Rp.15.000.000 tersebut terkesan sebagi pemerasan dan tidak ada landasan hukumnya. Namun dalam rapat yang dilaksanakan di aula Kodim 0208 Asahan pada Jumat (22/1) lalu, Panitia Pelaksana Kongres juga mengatakan dana tersebut merupakan kontribusi calon ketua assosiasi yang mengikuti pemilihan.
“Kalau kontribusi tidak ada patokan sebesar itu, lain halnya dengan kewajiban dan itupun tidak sebesar itu, ini terkesan pemerasan dan ada indikasi untuk menghambat kemajuan olah raga futsal di Asahan,” terang Wahyu kepada wartawan di Teluk Dalam Sabtu ( 23/01).
Secara terpisah Beni S warga Air Genting Asahan menyikapi adanya keharusan peserta kongres Assosiasi Futsal Kabupaten Asahan yang akan maju dalam pemilihan ini dikutip dana dengan dalih kontribusi sebesar puluhan juta.
“Ini sudah tidak benar, hingga saat ini saja olah raga Futsal di Asahan belum pernah menoreh prestasi yang membanggakan rakyat Asahan, kok tiba tiba panitia pelaksana kongres mematok kutipan sebesar itu, janganlah kegiatan olah raga futsal ini dijadikan ajang memperoleh keuntungan pribadi, dan saya secara pribadi sangat menyesalkan rencana adanya kutipan sebesar itu,” ungkapnya.
Ditambahkannya, dalam Kongres Assosiasi Futsal Kabupaten Asahan jangan lagi ada intervensi dari Bupati Asahan, biarkan kongres ini berjalan secara demokrasi tanpa embel-embel karena salah satu pesertanya mengaku orang dekat bupati.
“Itu sudah usai dan marilah olah raga jangan dicampur adukan dengan kepentingan politik, terlebih issu yang berkembang salah satu kandidatnya selain orang dekat bupati, juga orang tersebut senantiasa menjual nama bupati Asahan dalam setiap pertemuannya, ini akan menjadikan preseden buruk bagi bupati Asahan dan tentunya akan menghancurkan marwah Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan,” pungkasnya.
Terpisah, Ketua Panitia Kongres Asosiasi Futsal Kabupaten Asahan Bima Hardi saat dihubungi wartawan melalui WhatsApp enggan menjawab dan mengarahkan wartawan agar bertanya ke Komisi Pemilihan. Begitu juga dengan Ketua Komisi Pemilihaan sampai saat ini belum memberikan keterangan. (Solong/Dad)