MEDAN, TOPKOTA.co – Tokoh pemuda dari kawasan Kecamatan Medan Denai Guntur Syahputra atau kerap dengan singkatan GS, sosok yang sangat peduli kepada warga kurang mampu di seputaran Jalan Jermal 15, 16, 17 dan sekitarnya.
Siapa pun warga yang datang sudah pasti dibantunya tidak melihat dari mana asalnya. Guntur yang mempunyai rezeki lebih disisihkan untuk warga kurang mampu. Guntur akan sedih apabila ada warga kurang mampu tidak dapat lagi beli beras dan kebutuhan keluarga lainnya, sehingga Guntur dengan senang hati menggulirkan sembako setiap akhir pekan kepada warga kurang mampu di Jermal 15 Medan.
Namun karena bisnis legalnya maju, ada saja oknum-oknum tertentu yang tidak suka dengan kiprah Guntur yang mengangkat derajat warga kurang mampu tersebut.
Guntur diduga memonopoli bisnis haram narkoba dan perjudian di Kecamatan Medan Denai. “Buktinya apa?. Jadi jangan asal bicara dan menuliskan saya seperti itu tanpa konfirmasi,” ucap Guntur Syahputra kepada wartawan, Kamis (13/7/2023) di Medan Denai.
Dengan tudingan terhadapnya, Guntur pun membeberkan bahwa meski dirinya yang acap kali dipandang negatif di tengah masyarakat, namun ia menegaskan bahwa dirinya adalah seorang pebisnis. Akan tetapi, bukan bisnis barang yang diharamkan apalagi narkoba dan judi.
“Dulu saya memang bandal, tapi itu sudah lama kita tinggalkan. Jadi jangan asal berbicara, bisa dibuktikan apa nggak? Usaha saya legal. Saya jual beli properti, jual beli rumah, mobil, perumahan dan showroom juga ada,” tegas Guntur sambil menunjukan puluhan brosur properti dan perumahan serta bisnis jual beli mobilnya kepada wartawan.
Sementara beberapa warga di sekitar Jermal 15 ketika ditanyai mengaku sangat familiar dengan kebaikan Guntur Syahputra. Pasalnya, Guntur Syahputra rutin membagikan sembako kepada warga kurang mampu di kawasan itu hingga ke daerah lain.
“Baik kok sama kami, setiap Jumat juga memberikan sembako beras dan lainnya untuk warga kurang mampu dari hasil rezekinya. Beliau usahanya banyak, yang saya tau jual beli rumah gitu,” tutur pria bermarga Harahap.
Bahkan isi postingan itu menuliskan bahwa seorang dengan inisial GS merupakan orang yang memonopoli bisnis haram tersebut. Hal itulah yang membuat Guntur Syahputra berang dan memilih akan mengambil upaya hukum. “Biar lain kali jangan asal buat berita aja wartawannya tanpa konfirmasi,” tandas pria peduli kepada warga kurang mampu di Medan ini. (red)