IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Pedagang Tempe Tewas Gantung Diri

BATUBARA, TOPKOTA.co – Warga Desa Mangkai Lama Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara, Jumat pagi (22/7/2022) sekira pukul 04.00 Wib, digegerkan dengan jeritan minta tolong.

Ternyata jeritan minta tolong itu datangnya dari kediaman keluarga W alias G (69) yang mengatakan istrinya berinisial P (61) tewas gantung diri di kosen pintu rumahnya dengan menggunakan tali nilon plastik warna putih.

Salah seorang warga jiran korban, R (45) kepada media ini menuturkan, dirinya mengetahui adanya warga gantung diri dari teriakan mintak tolong dari keluarga W. Kemudian dirinya bersama warga sekitar datang ke kediaman korban.

R menjelaskan selama ini korban mengidap penyakit lambung yang tak kunjung sembuh, Namun korban setiap harinya tetap berdagang tempe di pajak Lima Puluh. “Selama ini korban tidur bersama suaminya, namun tadi malam pindah tidur di kamar lain dan tak mau ditemani siapapun,” sebut R.

Kapolsek Lima Puluh AKP Rusdi SH.MM didampingi Kanit Reskrim Ipda M Siregar dan Personil Inafis Satreskrim Polres Batubara setelah menerima laporan dari warga langsung turun melaksanakan cek TKP.

Dikatakan Kapolsek Lima Puluh, berdasarkan keterangan saksi W alias G  suami korban menjelaskan, bahwa hari Kamis sekira pukul 22.00 Wib sebelum saksi tidur, saksi melihat korban sedang makan dan korban mengatakan “Ga selera pun aku makan”. Dan suami korban hanya diam tanpa menjawab ucapan korban.

Kemudian AKP Rusdi menjelaskan, pada Hari Jumat tanggal 22 Juli 2022 sekira pukul 04.00 Wib, saksi bangun dan keluar dari kamar hendak melihat tempe yang ingin korban jual. Sewaktu melihat tempe, saksi memanggil korban dengan mengucapkan “Mak tempe kita kurang bagus”, karena tidak ada jawaban dari korban, saksi menemui korban dan melihat istrinya sudah tergantung dengan menggunakan sebuah tali plastik di depan kamarnya.

Selanjutnya sebut Kapolsek Lima Puluh, saksi memanggil anak perempuannya YA sambil berkata, “Mamakmu sudah tidak ada”, dan YA langsung keluar dari kamarnya dan melihat ibunya sudah tergantung dengan tali plastik, dan saksi G dan YA langsung menurunkan korban dari ikatan tali plastik tersebut.

“Korban ditemukan telah meninggal dunia dan sudah diturunkan/dilepaskan suaminya sendiri dibantu anak korban. Tali gantung diri adalah seutas tali plastik warna putih sepanjang (+-100cm) yang disimpulkan mengikat pada paku yang berada di atas kayu kosen pintu kamar korban,” ungkap Kapolsek Lima Puluh.

Kemudian pada pukul 08.00 Wib, tim kesehatan dari Puskesmas Lima Puluh dr Nopen Manurung melakukan pemeriksaan terhadap korban. Dari hasil pemeriksaan luar terhadap tubuh korban di temukan luka lebam bekas jeratan melingkar di leher. Lubang anus korban mengeluarkan kotoran dan tidak ditemukan tanda kekerasan atau luka lain di tubuh korban.

Ditambahkan Kapolsek, korban diketahui sudah mengalami sakit menahun dan sering mengeluhkan penyakitnya dan sudah sering dibawa berobat oleh keluarga. Dan pihak keluarga korban telah membuat pernyataan tidak bersedia untuk dioutopsi mayat dan telah ikhlas menerima kejadian ini adalah musibah serta akan mengebumikan korban dengan selayaknya.

Polsek Lima Puluh telah melakukan tindakan Cek TKP/Olah TKP, mencatat saksi-saksi, melakukan pemeriksaan luar mayat bersama dengan tim kesehatan Puskesmas Lima Puluh, mengumpulkan barang bukti berupa 1 (satu) buah tali plastik warna putih, 1 (satu) buah baju daster warna ungu dan 1 (satu) buah celana dalam yang digunakan korban. (Solong)