BATUBARA, TOPKOTA.co – Pantai Sejarah merupakan tempat wisata yang terkenal hingga ke luar daerah, namun selama ini tidak dikelola oleh pemerintah sehingga objek wisata tersebut sempat terkesan kumuh, bahkan sempat pula menimbulkan asumsi miring di tengah-tengah masyarakat.
Namun, setelah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batubara bersama pemerintah Kabupaten Batubara berkolaborasi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) maka kondisi pantai Sejarah kini kembali bangkit. Salah satu contoh konkrit, pengelolaan aset daerah Batubara yang dapat menghasilkan PAD yaitu Pantai Sejarah atau Batubara Mangrove Park.
Demikian disebutkan Ketua Kadin Batubara H OK Faizal Abd Djalil SE pada acara dialog interaktif bertema “Tata Kelola Aset Daerah Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah dengan Pengelolaan Aset yang Baik, Benar dan Menguntungkan”, Kamis (10/3/22) di Lima Puluh.
Kadin memberikan gagasan dan narasi, pemerintah yang melaksanakannya. “Hasilnya bisa kita lihat sekarang, kalau dulu menurut warga setempat mencari 20 ribu saja susah, tapi kalau sekarang mereka bisa mendapatkan penghasilannya 100 ribu 200 ribu/ perharinya, ” sebut OK Aizal.
Lanjut dikatakan Faizal, begitu Pemda masuk mengelolanya, Pantai Sejarah bisa memberikan retribusi luar biasa. Pada tahun 2021, pemda menerima PAD dari Pantai Sejarah Rp 69 Juta 400 ribu, pada bulan Januari 2022 rata-rata pihak pengelola setor PAD sebesar 8 juta/bulan, yang selama ini tidak pernah ada, efek positifnya juga terhadap masyarakat sekitar cukup luar biasa.
Untuk itu, perlu kolaborasi elemen masyarakat dengan pemerintah. Bukan saja Kadin tapi masyarakat termasuk media juga harus berperan. Selain menyampaikan informasi, media juga perlu memberi ide dan gagasan untuk percepatan pembangunan di Batubara.
Selain itu sebut Faizal, masalah penerimaan pajak daerah, ketika Tahun 2019 terget itu hanya 60 M, realisasinya 97 M. Tahun 2020 target itu 130 M, realisasinya 131 M. Pada tahun 2021 terget itu 110 M, realisasinya 136 M. 2022 target 100 M sampai sekarang masih yang diterima 5M realisasinya.
“Ini sudah Bulan Maret, yang kita terimah pajak itu pertama dari PT Socfindo. Socfindo itu HGO perpanjangannya 75 M. Kemudian dari Lonsum lebih kurang hampir sama nilainya dengan PT Socfindo. Jadi tahun depan ini bisa mencapai 250 M dari target 100 M, itu sudah kita lihat termasuk Inalum dan yang lain-lain, itulah gunanya kawan-kawan wartawan yang paham tentang pertanian, mari bantu untuk meningkatkan PAD Batubara,” ajak Ketua Kadin Batubara. (Solong)