BELAWAN, TOPKOTA.co – Para Nelayan Tradisional meminta pihak kepolisian, petugas pantai dan Lantamal melakukan penindakan terhadap mafia BBM yang beroperasi di Gudang Perikanan Gabion Belawan Sumatera Utara, karena telah menyalahgunakan peruntukan BBM bersubsidi.
“Pendistribusian BBM Solar ilegal masih terus beroperasi di wilayah ini, para Mafia ini menggunakan truk tangki membawa BBM solar subsidi melalui APMS, dan ini merupakan kejahatan ekonomi di kawasan Tangkahan Ikan Gabion. Petugas juga terlihat ingin menertibkannya, namun belum berhasil, seakan kucing-kucingan, mereka lebih lihai dari Polisi, dan beroperasi kembali ketika pihak Kepolisian kembali fokus untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19,” kata seorang Nelayan yang enggan membeberkan identitasnya, Kamis (9/4).
Lanjutnya, di gudang KLG Gabion Belawan, mobil tangki Transportir bermuatan BBM solar bersubsidi, selama ini mendistribusikan BBM ke kapal ikan. Kegiatan pendistribusian BBM solar yang menyimpang di gudang tersebut berjalan mulus dan telah berlangsung sejak lama, dimana pengusaha ikan di gudang itu dikabarkan punya jaringan mafia BBM Solar ilegal.
“Selain penyimpangan dan penyaluran BBM solar subsidi melalui APMS di Gabion Belawan kerap terjadi, pengelola penyimpangan BBM solar subsidi itu juga diduga terjadi di salah satu lokasi gudang milik HSN,” ujarnya.
Lanjutnya, untuk memuluskan penyaluran BBM illegal ini, para Mafia dikabarkan kerap mengaku memiliki rekomendasi PPSB Gabion Belawan. BBM solar subsidi itupun dapat dinikmati kapal ikan diatas 30 GT. Penyimpangan penyaluran BBM solar subsidi tersebut sering terlihat di TPI Gabion Belawan,” ujarnya.
Nelayan ini juga mengatakan, aparat petugas jajaran Polda Sumatera Utara melalui Ditpolairdasu dan Sat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan tampak berupaya menertibkan pendistribusian BBM solar ilegal yang diangkut mobil tangki Transportir, namun upaya penertiban tersebut selalu kandas di tengah jalan.
“Para Mafia BBM solar ilegal dan pemilik mobil tangki Transportir disebut-sebut punya beckup orang kuat. Kedatangan tim Polda Sumatera Utara dapat diketahui jaringan mafia BBM solar ilegal. Mereka pun mengalihkan kegiatannya pada malam hari, agar terhindar dari kejaran petugas,” ujarnya.
Sementara, Pemilik Gudang KLG Gabion Belawan ketika hendak dikonfirmasi Wartawan di kantornya, mengelak dengan alasan tidak berada di tempat. Begitu juga pekerja di gudang tersebut sepertinya saling melindungi majikannya. “Toke atau Pengusaha Gudang sudah pulang, Humas juga tidak ada,” katanya. (Ndi)